cerita mbun

Menjadi Blogger Merdeka dari Rumah. Ini Maknanya!

17 komentar
Makna menjadi blogger merdeka

Tahun ini Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-78. Setiap Indonesia merayakan kemerdekaan, saat itu pula aku melewati fase-fase yang baru dalam hidupku. Dari mulai waktu kecil aku ikut berbagai perlombaan, hingga tak malu-malu menunjukan aksiku menari di panggung puncak malam kemeriahan kemerdekaan.

Sampai beranjak remaja aku mengikuti upacara di kabupaten. Memasuki dunia kerja merayakannya dengan teman-teman di kantor. Begitu seterusnya fase setiap kemerdekaan dari tahun ke tahun ada yang berbeda, yaitu beda tempat.

Kemerdekaan yang aku rayakan sekarang lebih kepada diriku sendiri dengan statusku sebagai Ibu Rumah Tangga merangkap Blogger. Aku ingin mengurus keluargaku, namun tidak ingin kehilangan identitasku sebagai manusia yang bermanfaat, bisa berkarya, mengamalkan ilmu yang aku miliki dan menghasilkan uang dari rumah.

Banyak sekali maunya ya? Begitulah hidup, jika tidak ada keinginan rasanya sulit memvisualisasikan mimpi-mimpi. Jika dihadapkan dengan kondisi seperti itu apakah aku benar-benar sudah merdeka sebagai Blogger? Lantas apa makna merdeka bagiku? Apakah bisa aku menjadi Blogger yang merdeka?

Kemerdekaan Bagi Blogger

Kemerdekaan menurut KBBI adalah pertama, bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri, kedua tidak terkena atau lepas dari tuntutan dan ketiga tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.

Melihat dari definisi KBBI tersebut, aku mengartikan kalau merdeka versi aku adalah sebuah kebebasan tanpa menghilangkan hak dan kewajiban. Bukan sebebas-bebasnya tanpa tanggungjawab. Merdeka bagi seorang Blogger yang juga Ibu Rumah Tangga merupakan sesuatu yang dinanti. Apalagi bagi ibu yang punya anak toodler seperti aku, merdeka itu bagiku adalah sebuah me-time.

Disaat seperti ini kadang kita lupa mensyukuri hal-hal yang kecil. Menikmati Indomie lengkap dengan sayuran dan telur selagi panas sambil nonton drama korea favorit adalah sebuah kebahagiaan sendiri bagiku.
Bisa menulis hal yang disukai dan kuasai dengan aman dan nyaman tanpa harus begadang juga merupakan kebahagiaanku sebagai Blogger. Sesederhana itu merdeka versiku.
Aku sudah tidak lagi merayakan acara 17 agustus dengan upacara atau perlombaan seperti yang biasa aku lakukan karena kehidupanku sudah rumah dan sekitarnya. Memangnya ada upacara untuk Ibu Rumah Tangga? Hehe.

Meski tidak "memeriahkan" dalam hal yang sebenarnya, sama sekali tidak mengurangi jiwa-jiwa nasionalisku. Aku tetap menghargai bagaimana perjuangan rakyat kita melawan penjajah hingga nyawa yang jadi taruhan. Begitu sulit hingga bertahun tahun lamanya penderitaan para pahlawan.

Gimana ya menjelaskannya intinya-aku-lebih-ingin-merdeka-terhadap-diriku sebagai seorang Blogger. Tanpa mengurangi hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Hak dan kewajiban bagi blogger
Baru saja aku membaca story whatsapp suamiku yang berisi tentang hak dan kewajiban sebuah warga negara. Maklum ya aktivis, status aja nasionalis sekali, hehe. 

Kita berada di sebuah tatanan, yang tersistem dan prosedural dalam sebuah organisasi negara. Dalam prosesnya membuat program sudah pasti ada yang pro dan kontra.

Kalau tak suka dengan sistemnya, ya tinggal rubah konstitusinya. Ada dua metode perubahan sosial tersebut secara revolusi dan diplomasi. Indonesia mencatat sejarah merdeka dengan dua fase itu.  

Aturannya kita ikuti. Jadi, kalau kita mau kritik ya penuhi dulu hak dan kewajiban kita. Gimana mau mencapai konsepsi ideal kalau makna kemerdekaan saja hanya sebatas teks book?

Hmmm...benar juga. Sebagai blogger yang ingin merdeka tentunya kita harus cek ulang lagi bagaimana big why ngeblog kita, alasan terkuat kita ngeblog untuk apa. 

Jujur saja, semakin mendalami dunia blogging, ada rasa selalu ingin lebih, namun kemampuan diri dan waktu terbatas. Seolah-olah tidak merdeka, padahal penjajahnya dibuat diri sendri alias senang bikin rumit diri sendiri, hehe.

Makna Merdeka Bagi Blogger dari Rumah 

Sebagai Blogger yang juga Ibu Rumah Tangga,  aku ingin ada kebebasan dan bisa lancar dalam menulis tanpa ada kendala. 
Rasa kepuasan setelah menulis itulah yang menjadi kemerdekaan tersendiri bagi Blogger sepertiku. Rasanya plong jika mengeluarkan semua isi di kepala ini melalui tulisan.
Ini dia makna merdeka bagi Blogger versi aku:

1. Bebas Berekspresi

Aku ingin jadi Blogger yang merdeka dengan bebas berekspresi menulis apa yang aku suka. Tanpa harus memaksakan menulis sesuai berita yang sedang viral atau topik apa yang disukai pembaca. 

Menulis dengan niche tertentu emang paling disukai google dan mudah untuk optimasi SEO. Untuk itulah kenapa kita harus punya big why yang kuat agar jelas arah tujuan menulis kita kemana. 

Dari awal menulis aku ingin menuangkan segala keresahanku, jadi untuk merasa sebagai Blogger yang merdeka aku perlu menulis sesuai apa yang aku suka dan kuasai. Tanpa ada rasa tertekan harus menulis tema tertentu. 

2. Tidak Terburu-buru 

Akhir-akhir ini aku merasa sering melakukan sesuatu dengan terburu-buru. Sering juga aku bilang dengan kata "cepat". 

"Ayo cepetan Aqlan pakai bajunya!"
"Makannya cepet dong Aqlan!"
"Ayo cepet cuci tangannya!"
"Cepetan habiskan susunya!"

Melakukan kegiatan dengan cepat membuatku jadi lelah sendiri. Duh kasian juga ya, semoga Aqlan tidak jadi bingung. Emangnya mau kemana sih cepat-cepat? Apa salahnya kalau belajar melambat?

Menulis yang kita sukai dan kuasai

Begitu juga dengan menulis seringkali aku terburu-buru karena deadline. Kurang maksimal dalam persiapan dan riset. Seharusnya menulis dengan santai tanpa harus dikejar-kejar oleh deadline

Mengatur waktu menulis ini bisa membuat aku merasa merdeka jika tepat dalam mengaturnya. Pasalnya, aku juga seorang ibu yang harus mengurus anak dan domestik, sehingga meski sudah aku persiapkan jauh-jauh hari, tetap saja jadi mepet deadline

3. Merdeka Memilih Job

Blogger pasti sudah tidak asing dengan tawaran job. Meski rasanya ingin semua diambil, tapi kita harus punya pertimbangan apakah job tersebut baik atau tidak versi kita. Tidak apa-apa menolak karena itu kan hak kita untuk memilah pekerjaan yang menurut kita baik.

Dari mulai segi fee, apakah ikhlas jika menulis dengan fee yang kecil atau tidak sesuai yang kita harapkan? Apakah job tersebut sesuai dengan prinsip dan aturan agama kita? Apakah job tersebut jangka waktunya mepet sehingga kita kesulitan untuk menulis? Dan masih banyak pertimbangan yang lainnya.

Tidak usah memaksakan untuk mengambil semua jika job tersebut bertentangan dengan prinsip kita. Kalau kita paksakan mengambil pekerjaan yang tidak sesuai yang kita mau, yang ada kita tidak maksimal mengerjakannya. Kalau sudah terpaksa gitu, apa masih bisa dikatakan Blogger yang merdeka?

4. Jaringan yang Bagus

Kegiatan Blogger tidak hanya menulis saja, ada webinar untuk update ilmu blogging, silaturahmi dengan Blogger yang lain melalui blogwalking dan mengikuti kelas blog online lainnya untuk mengasah skill menulis yang semua itu bisa diakses dengan menggunakan internet.

Aku merasa merdeka kalau wifi di rumah lancar sehingga aku bisa mengakses internet dengan baik tanpa harus takut kuota habis. Biasanya aku suka selalu sedia paket data juga khawatir wifi di rumah sedang gangguan. 

Kalau semuanya sudah lengkap, tapi malah mati listrik di rumah, itu juga bisa jadi gangguan. Meski mati listrik tidak lama, tapi cukup mengganggu jika kita sedang menulis untuk job atau sedang webinar. 

5. Istirahat Sejenak

Mbak Marita selaku coach dan founder Blogspedia grup  pernah mengatakan saat kelas blog, kalau tujuan ngeblog untuk mencari penghasilan akan cepat lelah. Walaupun tidak ada salahnya kalau tujuan kita untuk cari cuan. Dengan tujuan menjadi blogger profesional, sah-sah saja. 

Memonetisasi blog juga tidak mudah, dari mulai menulis dengan keyword, tampilan blog yang enak dipandang dan ketentuan-ketentuan lainnya yang membuat kita lelah. Kalau udah gitu, lupakan aja semuanya!

Ehh gimana gimana? Maksudnya lupakan gimana? Ya,9 kita nulis aja sesuai keinginan kita tanpa harus memikirkan SEO, hehe.

Kesimpulan

Kita ingin menjadi Blogger yang merdeka, tapi jangan sampai lupa kewajiban kita sebagai Blogger. Menunaikan blogwalking tepat waktu dan sesuai rules-nya, melakukan kerjasama yang baik dengan klien dan hal lainnya yang dianggap sopan.

Menjadi seorang Blogger memerlukan kesabaran dan konsistensi. Tidak semua blog akan bagus dengan cepat. Memonetisasi blog penuh dengan kerja keras sehingga kita bisa menjadi Blogger yang merdeka.

Sudahkah kamu menjadi Blogger yang merdeka? Bagaimana versi merdeka menurutmu?


Related Posts

17 komentar

  1. Intinya ada di proporsionalitas dalam menjalankan hidup karena ngga mungkin kita hidup semau kita atau menulis se-idealis maunya kita saja, tanpa mempertimbangkan hal2 lain atau pihak lain.. namanya juga masih hidup di "dunia polar"..hehe..

    BalasHapus
  2. Aku juga sebagai seorang Blogger dulu inginnya nulis sesuai Niche, tapi akhirnya karena ide di kepala ini begitu penuh, Akhirnya aku luapkan aja dengan menulisnya di blog, tanpa terikat dengan aturan dari job yang memang masih minim sih.he..he

    BalasHapus
  3. baca judulnya aku jadi mikir, apakah aku udah merdeka jadi blogger? karena kadang ada aja job yang agak2 nggak sesuai. sedih banget karena masih ada beberapa pihak yang nggak bisa menghargai kreativitas dan hasil kerja blogger

    BalasHapus
  4. Merdeka menulis dari rumah dan bisa mengekspresikannya didalam tulisan blog. Apalagi kalau koneksi internet stabil dan lancar, pasti bakalan semakin cakep lagi kualitas tulisan karena bisa dapet informasi lebih luas

    BalasHapus
  5. Aku setuju semua sih! Bagiku ngeblog merdeka ya nulis dengan tenang, damai, sesuai topik yang aku suka. Kadang beberapa mungkin ada yang bete karena tema ku soal KPOP, tapi gimana ya aku suka KPOP 😭🙏

    BalasHapus
  6. Sepakat Kak! Merdeka ngeblog tuh menurutku selain tenang dan merdeka menulis tapi juga saat tidak ada tanggung jawab yang terabaikan

    BalasHapus
  7. Biar pun udah nggak ikut lomba-lomba 17an, tapi kita bisa tetep merayakan HUT RI dengan cara menulis yah, Mbak. Aku pun sempet bikin puisi kemerdekaan dong kemaren, hehe..

    BalasHapus
  8. Aku merasa merdeka ketika yang dituangkan adalah buah pikiranku sendiri. Tapi ketika ada kerja sama brand yang "menyetir" ketikanku, rasanya agak kesal. Hamdallah sih sejauha ini cuma pernah nemu 1 klien yang kayak gitu. Sekarang2 tiap ada kerjasama, dari awal bakal make sure dulu seperti apa kerja samanya..

    BalasHapus
  9. Blogger merdeka, Aku suka istilahnya. Tapi merdeka di sini tentunya tetap disertai tanggung jawab agar apa yang kita tulisan adalah hal-hal Baik dan bermanfaat untuk pembaca

    BalasHapus
  10. setuju Mbak, jadi Blogger itu butuh sabar dan konsisten. Yaaa, semua butuh proses untuk merebut gelar Blogger Merdeka, laaahh bangsa kita aja butuh ratusan tahun tuk merdeka maka kita harus hargai juga dong ya proses kita dalam ngeblog biar bisa merdeka :D

    BalasHapus
  11. Secara waktu, aku mersa uah merdeka sebagai bloger. Namun, sejak ngeblog serius tahun 2015, rasanya makin ke sini makin susah merdeka dari tekanan tawaran fee yang mungkin malah menurun. Karena butuh ya jadi sering malah diterima. Dan catatan lagi buat saya sendiri kadang terlalu buru-buru baik dalam memilih topik untuk diulas, entah buat lomba atau konten organik. Makasih dah diingatkan!

    BalasHapus
  12. Menyenangkan ya dengan perjalanan ngeblog ini walau sebagai ibu rumah tangga namun jadi tetap bisa beraktualisasi dan tak kehilangan diri sendiri. Seiring dengan perjalanan waktu, aku setuju kalau blogger jg perlu merasakan "sense" merdeka ini, bebas berekspresi, bebas memilih job yg sesuai dengan blog, dan merdeka dalam proses menulisnya

    BalasHapus
  13. Kemerdekaan bagi blogger itu ketika dia punya banyak waktu sendiri, menuliskan apa yang ada di kepalanya tanpa ada pikiran lain...uuuh rasanya menyenangkan..

    BalasHapus
  14. hal yang aku suka dari menjadi seorang blogger ya karena kita bebas berekspresi. Kita bisa berpendapat tanpa takut tekanan birokrasi atau semacamnya. Selain kebebasan berpendapat, kebebasan memilih juga penting. Aku bebas memilih kerja di mana, sama siapa, dan lain-lain. itu kenapa sampai sekarang masih betah jadi blogger. -dila

    BalasHapus
  15. Hal yg dari dulu paling kusukai adalah ngeblog itu bisa jadi wadah berekspresi, tapi lama-lama kujadikan wadah buat jadi bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Fee itu bonus tapi tetap sih jadi salah satu motivasi nge-blog yang cukup membangun.

    BalasHapus
  16. kemerdekaan seornag blogger itu jika kita bisa mengekspresikan apa yang kita pikirkan dan kita rasakan dalam sebuah tulisan dan tidak menjadi beban.terlebih lagi jika bermanfaat bagi orang lain.

    BalasHapus
  17. Kemerdakaan yang aku alami disaat aku bisa mencapai titik puncak yang paling aku idam-idamkan dari menulis diblog saat itu. Setidaknya sudah pernah merasakan sekali, walaupun tidak keterusan setiap bulannya hhe

    BalasHapus

Posting Komentar