cerita mbun

10 Cara Kembali Bahagia dari Trauma

2 komentar


Setiap orang pasti pernah merasa sedih, kecewa, marah, takut, dan menyesal. Setiap perasaan punya levelnya yang berbeda. Bagi A mungkin itu sedih yang biasa, tapi beda dengan B yang merasa itu adalah luka yang membekas.

Termasuk aku yang punya luka. Tapi aku gak tau apakah ini dinamakan trauma psikis atau bukan, tapi memorinya masih kuingat hingga kini.

Belum lagi setelah melahirkan aku mengalami baby blues. Tapi aku masih beruntung karena diselamatkan suamiku. Dia membantuku menjalani hari berat yang menurutnya aku mengarah ke depresi ringan.

Aku memang bukan psikolog yang mengerti ilmu psikis dan tahu bagaimana cara mengatasinya. Tapi aku aplikasikan ini demi hidup yang baik. Agar bisa menata langkah dengan bijak. Bahagia tanpa syarat.

Berikut cara yang biasa aku lakukan. Meski tidak bisa dilupakan, setidaknya kita bisa mencintai diri sendiri dengan hati yang tulus. Sekali lagi, ini versiku bukan versi psikolog yang lebih profesional. 

1. Cintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri adalah hal yang penting. Kenapa? Karena kita akan lebih menjaga dan bersyukur akan hal itu. Kita yakini dalam diri kalau kita ini berharga.

Gapapa tidak sempurna, karena didunia ini manusia pemenang penghargaan sekalipun bukan manusia yang sempurna. Tanamkan dalam diri bahwa tidak ada satupun manusia yang sempurna. 

Kesempurnaan hanya milik Allah. Dan kita sebagai hambanya berusaha untuk selalu bersyukur kalau telah diberi kenikmatan untuk selalu bergerak menjalani setiap prosesnya.

2. Fokus Dengan Tujuan yang Ingin Dicapai

Setiap manusia mempunyai rencana atau keinginan dalam hidup. Fokus saja dengan hal itu. Berpikir cara bagaimana mendapatkannya akan membantu melupakan kejadian yang membuat trauma karena perhatian kita teralihkan kepada sesuatu yang lebih penting.

Kalau momen masa lalu itu muncul lagi, segera kita fokus untuk kembali mengingat apa yang sedang kita rencanakan. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran positifmu. 

3. Olahraga Membuat Otak Kembali Fresh

Kalau sudah mumet banget dan pikiran negatif datang, aku biasanya kembali rutin olahraga. Aku memang suka olahraga yang ringan. Karena dengan olahraga pikiran dan fisik berasa lebih segar dan bisa kembali berpikir dengan jernih.

Jadwalkan olahraga minimal satu minggu dua kali. Sempatkan olahraga apapun bentuk olahraganya. Semakin sering berolahraga pikiran akan semakin fresh. Aktivitas olahraga membuat kita lupa kalau kita punya kenangan yang buruk. Kalaupun ingat, kita tidak punya waktu memikirkannya karena sudah cape berolahraga.

4. Jangan Sering Sendiri

Punya waktu private itu bagus karena manusia juga butuh sendiri untuk menenangkan pikiran. Tapi untuk kamu yang sedang dalam fase depresi, ini tidak baik. Karena dalam keadaan sendiri pikiran negatif lebih sering muncul. Apalagi kalau sendiri rentan banget untuk melamun. 

Kalau udah melamun, pikiran bisa kemana-mana dan jadi ingat lagi. Dalam keadaan sendiri apapun bisa terjadi. 

Khawatir akan membahayakan diri sendiri. Coba hubungi teman untuk sekedar berbagi cerita. Bercerita dengan orang yang tepat bisa sedikit mengurangi beban dipundak.

Kalau tidak ada yang bisa menemanimu secara langsung, kamu bisa chat atau kirim video ketika kamu lagi bercerita. Kamu perlu menyalurkan emosimu. Ketika teman atau kerabat sudah tidak sibuk, dia pasti akan menemanimu untuk membalas chat atau menemanimu langsung.

Percayalah teman atau kerabat akan senang jika kamu datang untuk bercerita apalagi bisa sampai membantumu. Mereka tidak akan merasa direpotkan sama sekali.

5. Menerima Apa yang Terjadi

Aku tau memang ini tidak mudah. Terasa berat dan melelahkan. Tapi ketika semua yang terjadi kita terima dengan hati lapang maka perlahan kita bisa bangkit lagi. Memulai kembali untuk hari esok dan seterusnya.

Menerima bahwa ini adalah ketentuan Allah yang sudah menjadi takdirnya. Kita sudah berusaha meski hasilnya tidak sesuai harapan. Menerima, mencoba dan berusaha lagi.

6. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Kejadian yang kita alami yang membuat kita menyesal seringkali hasilnya akan menyalahkan diri sendiri. Berpikir kalau seandainya saja mengambil keputusan yang lain mungkin hasilnya tidak akan seperti ini. 

Berhenti menyalahkan diri sendiri karena itu percuma. Tidak merubah keadaan. Semua bukan salah kamu. Yang kamu harus lakukan adalah kembali tersenyum.

7. Menulis di Buku Harian

Dari kecil aku emang senang menulis. Menulis keseharian apa yang terjadi. Tapi belakangan aku lebih banyak menulis kesedihan aku saja daripada kebahagiannya.

Rasanya tenang kalau udah meluapkan emosi dibuku. Jadi bahan catatan evaluasi juga kedepannya untuk merubah apa yang membuat kecewa. Setidaknya meminimalisir perasaan yang membuat kita tidak tenang. 

Coba deh, lama kelamaan jadi kebiasaan. Tidak harus punya bakat untuk menulis di buku harian. Mengalir saja tulis apa yang kamu rasakan.

8. Istirahat yang Cukup

Kadang kalau sedang ada masalah makan aja gak mau ya, jadi gak nafsu makan. Paksain aja makan biar ada tenaga. Karena nangis juga butuh tenaga. 

Tidak usah menangis sampai larut malam, bikin cape dan tenaga jadi terkuras. Boleh marah dan nangis. Tapi jangan sampai lupa makan dan tidur yang cukup yaa!

9. Buka Mata dan Hati

Walaupun sekeliling bukan apa yang seperti kita harapkan. Coba sesekali membuka mata dan hatimu dengan ambil hikmahnya. Ambil sesuatu yang bisa dipelajari dari setiap kejadian.

Gak semuanya buruk dan gak semuanya juga indah. Perlahan, lebih terbuka lagi dengan keadaan sekitar.

10. Konsultasi ke Psikolog

Ini jalan terakhir jika semua cara diatas tidak dapat membantumu. Konsultasikan rasa traumamu ke orang yang profesional.

Jika tidak mampu dengan faktor biaya, sekarang sudah banyak kok lembaga yang bisa menaungi segala keresahan kita. Cari lembaga yang bisa mendengarkan dan mencari solusinya. 

Mereka dengan senang hati menyambut karena sudah mau datang untuk bercerita. Tidak usah malu, tidak usah ragu. Banyak relawan yang akan membantu. Contohnya di Yayasan Jari ini akan dengan terbuka menerima segala keluh kesahmu.

Apapun yang terjadi, jangan lupa bahagia!!!



#TemaKe-8

#14DaysBlogspediaChallenge

#Cara Mengatasi Trauma Psikologis

Related Posts

2 komentar

  1. Sangat bagus sekali saya suka postingan ini selalu Ridho menerima takdirNya itulah ibadah yang paling tinggi di sisi Allah

    BalasHapus
  2. Terima kasih kak. Semoga kita selalu bisa menerima setiap apa yang terjadi didalam hidup kita ya kak.

    BalasHapus

Posting Komentar