Soalnya aku juga mengerti bagaimana rasanya kalau anak tidak mau makan. Kita udah cape masak, tapi anak nggak mau makan. Bikin bingung dan overthingking penyebabnya apa sampai nggak mau makan. Khawatir karena sakit atau memang tidak suka sama menunya. Di sinilah orang tua harus kreatif.
Memasuki usia dua tahun lebih, anak sudah mulai makan layaknya orang dewasa makan. Dari mulai porsi yang semakin meningkat setiap tahunnya. Keuntungannya, karena anak sudah makan makanan keluarga, kita jadi nggak perlu repot lagi memisahkan makanan saat anak MPASI dulu.
Kebetulan aku juga nggak terlalu suka kalau masak makanan pedas, jadi bisa dimakan untuk anak. Kalau mau pedas, biasanya aku buat sambal saja atau untuk anak aku buatkan menu yang lain.
Mengenalkan Makanan Sehat Sejak Dini
Minggu lalu aku mengikuti kelas balita, bersama Ibu Bidan dari desa tempat kami tinggal. Biasanya ke posyandu untuk timbang dan mengukur tinggi saja, kali ini berbeda ada kelas balita sesudah timbang.“Teh, jangan dulu pulang ya. Mau ada kelas balita.” Ujar kader posyandu di lingkungan rumah kami.
“Jam berapa, Teh? Masih lama nggak ya?” Aku khawatir Aqlan akan bosan karena menunggu terlalu lama. Untungnya saja banyak teman yang lain hingga Aqlan menunggu sambil bermain, sementara aku belanja sayuran di sebelah posyandu, hehe.
“Sebentar lagi teh, bentar lagi juga bidannya datang.” Padahal sudah ada bidan di posyandu yang sedang melakukan imunisasi, tapi untuk kelas balita dengan bidan yang lain. Ada bidan khusus yang akan menjelaskan tentang kelas balita ini.
Aku penasaran apa saja yang akan dibahas, jadi aku rela menunggu bidannya yang tak lama segera datang setelah aku belanja sayuran. Sebelumnya, aku juga perna mengikuti kelas balita saat Aqlan berusia satu tahun, walau tidak sampai selesai karena anaknya sudah bosan duluan.
Mungkin teman-teman heran, kenapa aku masih membawa Aqlan ke posyandu padahal imunisasinya sudah lulus dan usianya sudah hampir 4 tahun bulan Januari 2025 nanti. Ya, aku masih rajin ke posyandu dan Insya Allah akan terus membawanya hingga Aqlan sekolah TK nanti.
Mungkin teman-teman heran, kenapa aku masih membawa Aqlan ke posyandu padahal imunisasinya sudah lulus dan usianya sudah hampir 4 tahun bulan Januari 2025 nanti. Ya, aku masih rajin ke posyandu dan Insya Allah akan terus membawanya hingga Aqlan sekolah TK nanti.
Menurutku penting sekali ke posyandu untuk mengecek tumbuh kembang anak. Kalau di rumah tidak akan terkontrol dengan baik. Sedangkan di posyandu, ada petugas kader yang mencatat tinggi dan berat di buku KIA, anak sudah sesuai usianya atau belum dan bidan yang akan memberikan vitamin atau obat cacing.
Ini untuk menghindari dan mencegah adanya indikasi stunting pada anak usia di bawah 5 tahun dan memang seharusnya anak usia 0-5 tahun tumbuh kembangnya harus tetap dipantau karena pertumbuhan otak mereka sangat cepat.
Memang untuk mengecek tumbuh kembang tidak harus ke posyandu, bisa juga di rumah jika memiliki alat ukurnya atau membawanya ke dokter anak. Ini pilihan setiap orang tua. Namun, pastinya biaya yang dikeluarkan lebih besar untuk satu kali pengecekan. Di posyandu gratis, sudah cukup kalau untuk memantau tumbuh kembang anak, kecuali jika ada indikasi yang serius, baru segera hubungi dokter.
Penting anak tetap dipantau tumbuh kembangnya. Kan sayang, jika fasilitas dari pemerintah tidak kita manfaatkan dengan baik. Apalagi jika ada indikasi stunting atau berat badan kurang, anak akan mendapat perhatian khusus, dengan rutin diberikan makanan yang bergizi setiap harinya. Anak juga akan dilakukan pengecekan terus agar bisa tumbuh dengan optimal.
Hal ini terjadi pada tetangga yang berat anaknya kurang, setiap hari diberikan makanan sehat lengkap dengan protein dan sayurannya. Apalagi kan sekarang banyak yang mengkampanyekan tentang stunting ini, karena memang se-penting itu.
Tapi, sayangnya masih banyak orang tua yang belum aware sama tumbuh kembang anak. Ke posyandu tidak datang, apalagi ke dokter. Padahal kita bisa memanfaatkan konsultasi juga sama bidan yang bertugas, seperti aku yang pernah konsultasi kenapa Aqlan beratnya tidak naik atau turun, jadi tetap saja di angka 14 kg dalam kurun waktu 4-5 bulan.
Hal itu tentu saja membuatku khawatir dan Alhamdulillah sekarang beratnya naik 15 kg. Selalu naik setiap bulannya meski yang naik berat ons-nya, yang penting sesuai dengan usia anak laki-laki. Termasuk berat yang ideal.
Bu Bidan menjelaskan betapa pentingnya orang tua memperhatikan makanan yang dimakan anak dan mengenalkan makanan sehat pada anak.
Ini untuk menghindari dan mencegah adanya indikasi stunting pada anak usia di bawah 5 tahun dan memang seharusnya anak usia 0-5 tahun tumbuh kembangnya harus tetap dipantau karena pertumbuhan otak mereka sangat cepat.
Memang untuk mengecek tumbuh kembang tidak harus ke posyandu, bisa juga di rumah jika memiliki alat ukurnya atau membawanya ke dokter anak. Ini pilihan setiap orang tua. Namun, pastinya biaya yang dikeluarkan lebih besar untuk satu kali pengecekan. Di posyandu gratis, sudah cukup kalau untuk memantau tumbuh kembang anak, kecuali jika ada indikasi yang serius, baru segera hubungi dokter.
Penting anak tetap dipantau tumbuh kembangnya. Kan sayang, jika fasilitas dari pemerintah tidak kita manfaatkan dengan baik. Apalagi jika ada indikasi stunting atau berat badan kurang, anak akan mendapat perhatian khusus, dengan rutin diberikan makanan yang bergizi setiap harinya. Anak juga akan dilakukan pengecekan terus agar bisa tumbuh dengan optimal.
Hal ini terjadi pada tetangga yang berat anaknya kurang, setiap hari diberikan makanan sehat lengkap dengan protein dan sayurannya. Apalagi kan sekarang banyak yang mengkampanyekan tentang stunting ini, karena memang se-penting itu.
Tapi, sayangnya masih banyak orang tua yang belum aware sama tumbuh kembang anak. Ke posyandu tidak datang, apalagi ke dokter. Padahal kita bisa memanfaatkan konsultasi juga sama bidan yang bertugas, seperti aku yang pernah konsultasi kenapa Aqlan beratnya tidak naik atau turun, jadi tetap saja di angka 14 kg dalam kurun waktu 4-5 bulan.
Hal itu tentu saja membuatku khawatir dan Alhamdulillah sekarang beratnya naik 15 kg. Selalu naik setiap bulannya meski yang naik berat ons-nya, yang penting sesuai dengan usia anak laki-laki. Termasuk berat yang ideal.
Bu Bidan menjelaskan betapa pentingnya orang tua memperhatikan makanan yang dimakan anak dan mengenalkan makanan sehat pada anak.
Orang tua harus mengenalkan berbagai macam sayur dan buah agar anak terbiasa dengan makanan sehat. Kenapa sih harus memberikan nutrisi yang baik untuk anak?
Manfaat Anak Makan Makanan yang Mengandung Nutrisi
“Masak yang pedes aja Teh, anak mah gampang makan apa aja."Suatu hari ada ibu yang memberikan respon padaku ketika aku bingung mau masak apa. Masih banyak yang berpikiran seperti itu, kalau anak diberi makan apa saja, yang penting orang tua yang makan dengan nyaman.
Justru terbalik ya? kita harus memperhatikan makan anak dan juga keluarga. Kalau anggota keluarga semua makan makanan sehat, maka tidak gampang sakit. Jika anggota keluarga da yang sakit, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Jika anak tidak selera makan, coba cara kreatif agar anak mau makan.
Orang tua yang sehat jadi lebih prduktif. Anak terlihat ceria. Soalnya kalau ada salah satu yang sakit, rentan menular pada yang lain. Apalagi jika sakit flu, penyebarannya cepat sekali. Sering terjadi di keluarga kami ada yang sakit, cepat sekali bergantian.
Orang tua yang sehat jadi lebih prduktif. Anak terlihat ceria. Soalnya kalau ada salah satu yang sakit, rentan menular pada yang lain. Apalagi jika sakit flu, penyebarannya cepat sekali. Sering terjadi di keluarga kami ada yang sakit, cepat sekali bergantian.
1. Mendukung Pertumbuhan Fisik
Makanan yang mengandung nutrisi dan gizi lengkap membantu pertumbuhan fisik anak. Tinggi dan beratnya sesuai dengan usianya. Tidak mengalami berat yang berlebih yang bisa menyebabkan obesitas atau kurang beratnya yang bisa menyebabkan stunting.
2. Mencerdaskan Otak
Pemberian makan lengkap dengan sayuran dan protein yang cukup meningkatkan kecerdasan otak. Anak usia 0-5 tahun mengalami pertumbuhan yang pesat maka harus diimbangi dengan makanan yang bergizi karena otaknya sedang berkembang.
Lain hal dengan orang dewasa yang otaknya sudah tidak berkembang, pemberian sayuran bisa mengubah fungsinya untuk kesehatan yang lain.
3. Mencegah Kebiasaan Memilih Makanan
Mengenalkan anak makanan yang sehat sejak dini, membantu anak menjadi anak yang pemilih dalam makanan. Kenalkan terus pada anak meski ia belum menyukainya, lama-lama anak terbiasa dengan rasa dan tekstur yang diberikan.
Awalnya juga Aqlan begitu, hingga sekarang tidak pernah memilih makanan semua dilahapnya hingga habis.
4. Menjaga Kecerdasan Emosi
Anak balita juga masih belum bisa mengelola emosinya dengan baik, namun pemberian nutrisi yang lengkap membantu anak bergerak aktif dan mudah menyesuaikan diri ketika sedang bermain bersama teman-teman. Menumbuhkan jiwa empati pada anak juga diperlakukan sejak usia dini.
5. Meningkatkan Sistem Imun
Anak yang makan dengan makanan sehat agar terjaga daya tahan tubuhnya sehingga tidak mudah sakit. Hal ini aku rasakan saat fase Aqlan tidak mau makan dan saat sedang makan lahap. Kalau habis makan sayur, dia akan bilang, "Yeay, Aqlan sehat, Aqlan kuat!" Wkwkwk.
Kesimpulan
Masa balita adalah masa yang butuh pemantauan ekstra karena ini merupakan dasar anak akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Masa yang krusial dan butuh pemantauan secara telaten oleh orang tua hebat.
Memberikan nutrisi tidak perlu dengan makanan yang mewah dan mahal, di sekitar kita juga bisa kita dapatkan dengan mudah dan terjangkau. Yuk, kita lebih aware dengan makanan yang diberikan pada anak dan memantau tinggi dan beratnya secara teratur.
Artikel selanjutnya membahas tentang Resep Seru untuk Anak: Makanan Sehat yang Bikin Lahap!
PR bagiku nih biar Saladin gak pilih2 makanan. Apalagi dia sempet gak mau makan nasi putih. Ternyataaaa belakangan mau makan nasi goreng dan sayur, atau mie ayam campur sayur. Yg penting bundanya telaten masak dan mengajari makanan sehat yaa.
BalasHapushiks anakku nih sekarang malah jadi picky eater paadhal dulu makanan tersebut sudah dikenalkan dan doyan, e la kok sekarang jadi ga mau, emak jadi pusing kan ya, sepertinya perlu pengenalan ulang deh
BalasHapusKetika kita sebagai orang tua ingin memperkenalkan makanan sehat pada anak, tantangannya adalah jajanan di warung yang melambai-lambai yang menggoda anak untuk jajan sembarangan. Perlu komunikasi yang lumayan juga untuk memberi paham anak tentang batasan jajanan warung ini, ya
BalasHapusMbak Fida pasti senang sekali, karena Aqlan makannya lahap ya. Jadi terus sehat. justru bingung kalau anak susah makan. Namun kadang malah tetangga yang penghalang. Misalnya anak badannya lebih bagus dari anak lain, dibilang gendut. anak jadi malas makan nanti.
BalasHapusDan apa yang dilakukan Mbak Fida sudah pas. Walau sudah lepas imunisasi, Aglan rutin saja dibawa ke posyandu untuk tahu tumbuh kembangnya. Apalagi sarana posyandu sudah ada dekat rumah.
Asupan nutrisi untuk keluarga, khususnya anak gak mesti yang mahal, tapi yang memang kandungan gizinya pas dibutuhkan untuk tubuh ya kak, agar lebih tepat sasaran
BalasHapusPoin, mencegah memilih makanan, ini udah aku antisipasi sejak dini. Dan berhasil sampe sekarang, walo memang ada 1 atau 2 makanan yg memang dia kurang suka, hehe..
BalasHapusBener banget sih ini, banyak anak yang tidak bisa tumbuh dgn maksimal karena makanan yang disepelekan. pdhl asupan nutrisi tuh kan penting banget yaak
BalasHapusNgasih makan anak emg ini tugas berat bgt kak. Kdg kita udh nyiapin yg bergizi, eh anaknya ga mau mulu. Kyk si kecilku tuh. Mintanya ayam goreng mulu, imbas nonton upin ipin wkwk. Skrg berat badannya agak turun setelah sakit batuk dan susah bgt utk makan sayur, meski kata kader Posyandu-nya, dia msh sehat sih. Ga stunting gt loh. Cmn aku kok agak takut krn berat badannya turun 3kg dlm sebulan.
BalasHapusWaktu anak masih batita, sungguh saya bingung karena apapun makanannya selalu ditolak anak. Pilih-pilih makanan gitu anaknya. Eh pas usia delapan sembilan tahunan gitu, nafsu makan anak ningkat dengan sendirinya. Alhamdulillah, sekarang berat tubuhnya juga di atas rata-rata.
BalasHapusMemberikan makanan sehat untuk anak, terutama di tumbuh kembang usia emas menjadi salah satu kewajiban dan skills yang harus dimiliki seorang Ibu. Soalnya, biasa makan apa aja kalau orang dewasa mah wajar yaa.. Tapi engga untuk anak-anak yang masih butuh banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk optimalisasi tumbang sesuai dengan usianya.
BalasHapusWah setuju sekali, asupan gizi itu sangat penting ya untuk pertumbuhan anak. Salah satu cara yang saya terapkan agar anak mau makan sehat adalah dengan mencontohkannya. Alhamdulillah gizi anak pun cukup terpenuhi :)
BalasHapusMasih banyak yang abai soal kebutuhan gizi anak ini. Contohnya ya saudara-saudara dekat saya yang punya anak. Masih balita, tapi lebih dulu dikenalkan pada makanan manis dan minuman manis. Padahal gizi ini penting, harus terpenugi dari kecil karena pengaruhnya banyak, punya hanya ke fisik tapi juga ke kecerdasan juga.
BalasHapusemang bikin tantrum ya mba kalau emak udah capek masak eh sama anak malah dilepeh hehe...akhir-akhir ini anakkku begini nih..jadi khawatir sendiri hiiks
BalasHapus