cerita mbun

Fenomena Fatherless: Tidak Hadirnya Sosok Ayah dalam Kehidupan Anak

Tidak hadirnya Sosok Ayah dalam kehidupan anak

Akhir-akhir ini ramai kembai diperbincangkan fenomena Fatherless, tidak hadirnya sosok ayah dalam kehidupan anak. Fakta yang cukup mengejutkan bahwa Indonesia menduduki negara ke-3 Fatherless di dunia. Entah datanya dari mana, tapi berita ini ramai diperbincangkan di media sosial.

Peran Ayah dan Ibu sangat penting bagi anak. Generasi yang cerdas dan bermental sehat semua dibentuk dari rumah. Tingginya budaya patriarki dengan tugas seorang Ayah hanya mencari nafkah, membuat sosok ayah jarang terlibat dalam pengasuhan. Sebenarnya dalam kondisi apa sih seorang anak mengalami Fatherless?

Apa itu Fatherless?


Fatherless atau biasa disebut juga father hunger adalah tidak adanya peran Ayah dalam pengasuhan. Bukan hanya ketiadaan fisik tidak memiliki Ayah karena meninggal, namun kehadiran Ayah pada sisi psikologis perkembangan anak juga menjadi aspek penting dalam Fatherless.

Fenomena Fatherless ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Menurut Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Monica Sulistiawati, anak bisa mengalami Fatherless selain tidak memiliki Ayah secara fisik, juga dalam kondisi Long Distance Marriage (LDM), orang tua bercerai dan orang tua yang sibuk.

Pernikahan jarak jauh membuat Ibu menggantikan peran Ayah dan Ibu yang mengurus semua pengasuhan anak. Bisa saja sosok Ayah hadir meski dalam jarak jauh, dengan selalu menelepon melalui video call. Sedangkan bagi yang bercerai, meski sudah tidak bisa sejalan dalam hubungan suami istri, masih bisa kompak untuk mengasuh anak.

Namun kenyataannya tidak semudah itu sosok Ayah benar-benar bisa hadir menemani tubuh kembang anak. Banyak faktor yang menjadikan ketiadaan peran Ayah tersebut. Sebagian juga merasa enggan terlibat dengan pengasuhan anak karena merasa bukan tugasnya.

Hal tersebut bisa berdampak kepada tumbuh kembangnya. Bahkan ketika anak suda remaja dan tumbuh menjadi dewasa. Luka dari tidak hadirnya Ayah sangat berdampak bagi kehidupannya.

Dampak Tidak Hadirnya Sosok Ayah dalam Kehidupan Anak

Dampak psikologis anak perempuan dan laki-laki

Anak belajar ketegasan dari sosok Ayah dan kelembutan dari figur Ibu. Peran monitoring Ayah dalam mengawasi anak menjadi hilang karena ketidakhadiran tersebut. Namun, bagaimana jika sosok Ayah tidak hadir dalam kehidupan anak? Apa yang terjadi?

  • Anak tidak memiliki rasa percaya diri
  • Kurangnya pengendalian diri
  • Meningkatnya kenakalan remaja
  • Merasa kesepian
  • Tidak bisa mengontrol diri saat marah
Fenomena Fatherless ini juga berdampak pada hal yang begitu spesifik antara laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih emosional dibanding laki-laki jika tidak terpenuhi peran Ayah dalam hidupnya.

Pada perempuan, tidak punya gambaran sosok lelaki yang sempurna. Anak perempuan cenderung berpikir negatif kepada lawan jenis dalam rekan kerja, sehingga mereka sulit berinteraksi dengan lawan jenis. 

juga cenderung berpikir negatif kepada calon pasangan hidupnya. Mereka jadi takut memilih pasangan dan merasa trauma jika mendapatkan pasangan yang seperti Ayahnya.

Sedangkan pada laki-laki, tidak punya sosok yang bisa dijadikan role model dalam hidupnya. Merasa berharga jika dihargai dalam sebuah kelompok atau geng tertentu. Sehingga sulit untuk menentukan benar dan salah. Hidup dalam sebuah ketidaktahuan.

Dampak Fatherless ini sangat erat kaitannya denganku. Aku merasakan dampaknya sendiri ketika Ayah meninggal saat aku masih kuliah semester satu. Meski aku sudah diatas 17 tahun, sosok Ayah ini sangat penting bagiku. 

Ketika beranjak dewasa, aku benar-benar seperti tidak punya pegangan. Aku gak tahu, apakah pria yang mendekatiku ini baik? Apakah kerjaan ditempatku ini cocok untukku? Begitupun saat ada yang melamarku, apakah pria ini adalah orang yang tepat? Aku membutuhkan sudut pandang dari seorang laki-laki yang disebut Ayah. 

Mungkin aku masih bisa analisis sendiri terkait permasalahanku. Tapi, tidak dengan adikku yang saat itu masih kelas 2 SD saat Ayah kami meninggal. Adikku melewatkan masa sekolah dasar, SMP hingga sekolah menengah atas tanpa sosok Ayah. 

Beruntungnya kami punya sosok Ibu yang kuat dan tangguh, sehingga kamu bisa melalui itu semua. Meski tak bisa dipungkiri ada sisi perempuan kami yang membutuhkan sosok Ayah, yang berjenis laki-laki. Bukan Ibu yang berperan ganda menggantikan peran Ayah yang sangat penting.

Kenapa Peran Ayah Begitu Penting?


Sosok Ayah sangat penting bagi kehadiran anak. Ayah bisa menemani saat-saat bermain anak yang membahayakan seperti manjat-manjat atau loncat yang tidak bisa dilakukan oleh Ibu yang penuh kekhawatiran jika anak bermain pada hal-hal yang bisa membahayakan dirinya.
Tugas Ayah bukan hanya mencari nafkah, tapi turut serta berperan dalam pengasuhan dan benar-benar hadir pada saat sedang bersama anak. Artinya, tidak bermain gadget jika sedang bersama anak.
Bersyukur aku dipertemukan dengan sosok yang family man. Dampaknya berimbas pada karakter memilih suami, sehingga aku gak mau anakku nanti mengalami Fatherless seperti adikku.

Ayah sebagai role model anak


Aqlan beruntung punya sosok Ayah yang begitu hadir dalam setiap momennya. Begitu telaten suamiku mengurus Aqlan dari semenjak lahir. Mulai dari memandikan, mengganti popok, menggendong atau mendorongnya dengan stroller bayi. 

Disela-sela kesibukan dan lelah bekerja, pulang dari kantor selalu menemani Aqlan bermain jika Aqlan belum tidur. Kalau weekend, waktunya untuk suami bermain dengan Aqlan. Melakukan kegiatan bersama misalkan makan bersama, mencuci motor dan bermain pasir. 

Dalam melakukan kegiatan bersama tersebut, Ayah menjadi role model bagi anak. Ayah sebagai sosok yang tegas dan disiplin sehingga anak merasa keberadaannya juga dihargai. Gak heran, Aqlan lebih takut sama Ayahnya dibanding aku yang setiap hari bareng-bareng aku terus, hehe.

Saking dekatnya mereka, Aqlan selalu menantikan momen kebersamaan mereka. Pentingnya peran Ayah bagi kehidupan anak dapat meningkatkan kecerdasan anak, anak menjadi percaya diri dan merasakan kasih sayang dari sosok Ayah. 

Penutup

Begitu pentingnya peran Ayah sampai berdampak ke psikologis anak. Jadi yuk para Ayah, mulai sekarang temenin anaknya main atau makan ya. Diajak ngobrol anaknya kan bukan patung, hehe. 

Saking pentingnya peran Ayah, tidak bisa digantikan dengan apapun. Anak gak butuh materi, tapi butuh perhatian dari sosok laki-laki yang bernama Ayah. Bagaimana menurutmu fenomena Fatherless ini? Share yuk!



Related Posts

4 komentar

  1. Memang mengasuh anak itu buharus ada peran Ayah juga, sehingga Istilah fatherless ini bisa diminimalisir efeknya. Masa lalu kita seperti apa tak bisa di ubah, termasuk kehilangan sosok Ayah. Saat sudah berkeluarga, saatnya bahu membahu sama pasangan menyeimbangkan kedua peran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahh ini bener banget mbak. orang tua harus bisa hadir lagi dalam setiap momen anak.

      Hapus
  2. Peran "father" memang sangat penting ya dalam sebuah keluarga. Selain kepala rumah tangga, seorang father juga role model bagi anak-anaknya. beruntung saya bisa dekat dengan ketiga anak saya sejak lahir hingga kini sudah menginjak remaja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya, Dok. Anak-anaknya pasti senang banget.

      Hapus

Posting Komentar