cerita mbun

Tanda-tanda Kehamilan Kedua yang Terlambat Disadari


Hamil anak kedua

Aku masih nggak menyangka Allah kasih hadiah dan amanah yang besar dengan hadirnya janin dalam rahimku. Kehamilan ini memang aku rencanakan sejak lama. Semenjak Aqlan usia satu tahun, aku berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal. Berharap segera hamil, namun ternyata aku harus menunggu cukup lama.

Tapi aku santai saja, kalau diberi Alhamdulillah dan kalau belum juga berarti aku memang harus fokus sama Aqlan dulu. Benar saja, adik dalam perut datang di waktu yang tepat saat Aqlan sudah bisa mandiri meski belum sepenuhnya, masih aku bantu. Intinya sih aku menikmati kehamilan kedua ini karena Aqlan sudah bisa bermain sendiri, jadi aku nggak begitu terlalu lelah karena harus menggendong.

Kehamilan kedua ini berbeda dengan kehamilan pertama meski dalam tubuh yang sama. Masya Allah, Allah menciptakan janin sesuai kemampuanku. Artinya aku diberi kenikmatan mengandung dan merasakan keluhan yang masih bisa aku atasi. Jelas saja keluhannya berbeda saat kehamilan pertama.


Perbedaan Kehamilan Pertama dan Kedua

Ada perbedaan yang aku alami saat hamil pertama dan kedua. Kalau boleh memilih rasanya lebih nyaman hamil kedua karena aku masih bisa beraktivitas seperti biasa, tidak harus sampai bed rest seperti saat hamil pertama kali.

Saking santainya kehamilan kedua ini aku telat menyadari saat usia kandungan sudah dua bulan. Berbeda dengan hamil pertama yang segera diketahui karena mual muntah parah di trimester satu, hingga tidak bisa masuk makanan. Jangankan makan, mencium aroma nasi dari rice cooker saja aku sudah langsung mual dan hilang selera. Bisa-bisanya aku menolak nasi.

Keadaan yang lemas ini membuatku cukup trauma, karena aku hanya bisa berbaring di tempat tidur. Jalan ke kamar mandi saja aku sampai harus pegang tembok dan kadang dibantu suami saking lemasnya. Kalau aku masih bekerja kantoran mungkin sudah dipecat, hehe.

Sedangkan di kehamilan kedua ini tidak ada keluhan yang berarti, rasanya nyaman dan santai saja. Mual hanya ketika sudah makan, itu pun tidak berkepanjangan yang aku pikir karena asam lambung, ternyata hamil. Aku malah bisa makan seperti biasa dan makan apa saja tanpa rasa khawatir yang berlebih.

Aku mulai curiga saat perutku mulai terasa kencang setiap malam. Dari situ aku sadar kalau aku sudah lama tidak datang bulan. Karena setiap terlambat aku selalu tes kehamilan yang berakhir dengan zonk, kali ini aku cuek dan abai dengan keterlambatan haid.

Bekas jahitan operasi caesar juga mulai terasa perih, aku pikir ada luka yang tidak disadari ternyata juga tidak ada. Pikiranku mulai mengarah pada kehamilan. Akhirnya aku coba untuk tes kehamilan dengan harap-harap cemas.

Alhamdulillah aku masih dipercaya untuk mengandung dan sampai saat ini memasuki usia kandungan 5 bulan aku merasakan tanda kehamilan kedua yang berbeda dengan kehamilan pertama.


Tanda-tanda Kehamilan Anak Kedua

Sebenarnya mau hamil anak pertama atau kedua tanda-tanda kehamilan kurang lebih sama. Namun setiap ibu pasti punya pengalaman yang berbeda. Aku sering dengar kata orang kalau kehamilan kedua itu “kebo” alias tidak terasa apa-apa dan tidak banyak keluhan. Ternyata aku alami juga hamil ngebo ini. 

Di kehamilan kedua ini aku tidak merasakan keluhan yang berarti, keluhan yang masih bisa diatasi bahkan aku masih bisa melakukan pekerjaan rumah, mengurus anak pertama dan menulis.

Awalnya memang tidak banyak yang bisa aku kerjakan karena badan yang terasa lemas dan juga malas, yang aku pikir bornout. Tapi setelah menginjak trimester dua rasa malas mulai berkurang. Namun kekurangannya pada kehamilan kedua ini aku merasa daya tahan tubuh lemah sehingga mudah sekali sakit dan kecapean.

Selama hamil sampai 5 bulan ini aku dua kali meriang dan dua kali sakit gigi. Sedangkan saat kehamilan pertama aku tak berdaya namun daya tahan tubuh kuat tidak pernah sakit atau demam hingga bisa mempersiapkan kelahiran dengan santai.

Bidan mengatakan faktor usia, karena aku memasuki usia 31 tahun saat hamil sehingga memang daya tahan tubuh tidak sekuat dulu saat hamil anak pertama yang berusia 26 tahun.

Di kehamilan kedua aku tiba-tiba memiliki darah tinggi, memang angkanya tidak jauh dari angka normal, namun aku harus lebih hati-hati agar tidak menjadi lebih tinggi saat melahirkan nanti. Aku harus menjaga kadarnya agar tetap kembali normal. Darah tinggi nggak hamil saja berbahaya apalagi kalau hamil kan?

Padahal sebelumnya aku tidak pernah memiliki riwayat darah tinggi. Bidan juga mengatakan badanku menolak kehadiran janin, sehingga janin dianggap benda asing. Meskipun aku menginginkan anak kedua, tapi tidak dengan tubuhku. Aku sedih mendengarnya, padahal adik bayi juga sama seperti Aqlan yang kehadirannya kami nantikan.

Berikut tanda-tanda kehamilan kedua yang aku alami, yang mungkin bisa berbeda pada orang lain.

1. Terlambat Haid

Keterlambatan siklus haid adalah pertanda umum yang dialami oleh banyak ibu hamil. Umumnya ibu akan segera melakukan tes kehamilan ketika sudah telat haid 3 hingga 7 hari dari jadwal haid biasanya.

Ini yang telat aku sadari. Terakhir haid 3 hari menjelang lebaran bulan Maret 2025. Aku pikir nanti juga akan haid lagi, jadi aku abai saja sampai tidak sadar kalau sudah tidak haid lebih dari satu bulan.

Ketika sadar sudah lama tidak haid barulah aku melakukan tes kehamilan menggunakan test pack yang aku beli melalui online pada pertengahan Juli. Saat itu aku akan menghadiri pernikahan tetangga di samping rumah. Sesudah bangun pagi aku tes dan ternyata hasilnya garis dua.

Test pack kehamilan akurat

Padahal sebelumnya kami sedang diskusi membahas sekolah Aqlan tahun depan. Banyak yang suami pikirkan katanya. Dengan bercanda aku berikan test pack pada suami dengan bilang, “Nih nambah lagi yang harus dipikirin.” Hehe.

Seperti biasa saat mendengar kehamilan suami belum sepenuhnya percaya sebelum memastikannya ke dokter kandungan. Namun dia tak henti mengucap syukur dan seketika raut wajah berubah bahagia. Siapa sangka dia juga segera upload di media sosial dan kabar kehamilan pun terdengar oleh banyak orang termasuk keluarga.


2. Merasa Mual Tapi Tidak Muntah

Di kehamilan kedua aku hanya merasa mual setelah makan saja dan saat sikat gigi. Pasta gigi membuat aku mual padahal nggak ditelan, wkwkwk.

Namun aku masih bisa makan apa saja dengan nyaman. Awalnya tiap malam malas makan, aku kira karena bosan dengan menu harian saja, ternyata memang rasanya males banget untuk makan. Alhamdulillah tidak pernah melewatkan makan.

Berbeda di kehamilan pertama tidak bisa masuk nasi di trimester pertama, untuk menjaga nutrisinya aku mengganti karbohidrat dengan rebus kentang, jagung, dan rajin minum susu agar perut merasa kenyang. Sekalinya bisa makan nasi, selalu dimuntahkan kembali.


3. Sakit Punggung

Aku merasa sakit punggung seperti pegal rasanya. Biasanya kalau sudah pegal aku selalu minta pijat suami. Saat itu belum tahu kalau sedang hamil, jadi setelah pijat sama suami terasa nyaman.

Kata suami wajar saja jika merasa sakit punggung setiap malam, karena janin sedang melakukan pembentukan di malam hari. Uniknya aku baru bisa tidur malam ketika di usap punggungnya oleh suami.

Ketika aku cek riwayat kehamilan pertama aku juga merasakan hal yang sama. Tapi lagi-lagi kehamilan kedua sakit punggungnya tidak separah saat kehamilan pertama. Aku masih bisa tetap tidur dengan nyaman. Walau sesekali kadang tidak bisa tidur tapi tidak terlalu mengganggu.



4. Payudara Kiri Sensitif

Di kehamilan kedua, payudara terasa sensitif di bagian kiri. Kalau disentuh rasanya ngilu dan tidak nyaman. Apalagi kalau mandi dibersihkannya harus pelan-pelan.

Pantas saja aku heran kenapa payudara terasa sensitif, aku pikir tanda akan segera haid ternyata hamil. Rasanya waktu hamil pertama aku tidak merasakan sensitif payudara di awal. Sensitifnya ketika di akhir akan memproduksi ASI.


5. Badan Terasa Lemas

Setiap hari menulis aku merasa lelah dan burnout, rasanya badan lemas. Aku pikir hanya butuh istirahat dari aktivitas biasa mungkin akan membaik atau menonton drama Korea seperti biasa. Nyatanya badan terasa lemas dan malas melakukan aktivitas. Seperti tidak memiliki semangat. 

Biasanya satu gelas es kopi bikin segar lagi, tapi masih saja badan ini berat beraktivitas. Ternyata badan lemas ini karena ada janin di dalamnya. Tetangga juga yang turut memperhatikan mengatakan, “Pantas saja kelihatan lemas terus ternyata lagi hamil.”

Tiap hari rasanya pengen rebahan terus. Liat handphone juga rasanya berat. Tapi itu hanya terjadi di trimester pertama saja. Trimester kedua sudah mulai bisa menulis sedikit-sedikit walau sambil rebahan. Tidak bisa menatap layar terlalu lama apalagi sambil duduk.

Namun fisik ini tetap kuat untuk jalan pagi. Setiap pagi selalu semangat untuk jalan pagi. Berbeda saat kehamilan pertama untuk olahraga saja lemas tidak sanggup. Bisa olahraga jalan pagi di trimester akhir pun tidak setiap hari karena badan sudah mulai berat.

Semoga dengan seringnya aku berjalan pagi setiap hari bisa membantu proses lancarnya persalinan nanti sehingga bisa dengan metode VBAC, aamiin.


6. Berat Badan Tidak Melonjak Naik

Sewaktu hamil Aqlan, berat badan melonjak naik hingga 10 kg lebih. Sementara di kehamilan kedua aku tidak merasakan kenaikan berat badan yang signifikan. Hingga saat ini aku hanya naik 1 kg padahal aku bisa makan seperti biasa.
USG dokter kandungan
Aku sempat khawatir dengan tidak naiknya berat badan. Aku mengira kalau berat badanku tidak naik, janin juga tidak naik berat badannya. Ternyata aku salah, aku baru tahu kalau janin punya kenaikan badan sendiri dan berat badan ibu tidak berpengaruh pada janin.

Artinya meski tidak melonjak naik, janin tetap berkembang. Berat badan ibu dan bayi berbeda. Alhamdulillah memang setelah USG pun berat dan detak jantungnya semua normal.


7. Gerakan Janin Lebih Cepat

Berbeda dengan kehamilan pertama, yang bergerak saat perut membesar, di kehamilan kedua ini aku merasakan gerak janin yang lebih cepat meski masih di trimester dua.

Aku merasakan tendangannya yang begitu cepat dan lumayan sering. Namun, gerak cepatnya lebih banyak di malam hari dan jam dini hari seperti jam 1 atau jam dua hingga membangunkan ku yang sedang terlelap.

Apalagi kalau subuh, seolah dia membangunkan kalau sudah waktunya shalat subuh. Apakah tanda-tandanya akan sering begadang? Haha



8. Rasanya Lebih Tenang

Mungkin karena sudah ada pengalaman hamil dan melahirkan aku merasa lebih tenang dan bebas bergerak. Aku tidak overthinking seperti di kehamilan pertama. Meskipun ada rasa khawatir tapi tidak berlebih dan aku tidak takut banyak melakukan aktivitas.

Hanya kalau sudah lelah aku harus istirahat agar tidak membahayakan janin. Di kehamilan pertama aku lebih emosional, sering bersedih dan menangis sendiri. Apalagi kalau suami berangkat kerja rasanya sedih terus. Inginnya suami menemani sepanjang hari di rumah.

Sementara di kehamilan kedua entah kenapa rasanya lebih ceria dan enjoy. Sama seperti hari-hari biasanya. Tidak terlalu emosional. Mungkin banyak aktivitas juga yang bisa aku kerjakan, tidak memikirkan hal yang membuat sedih. Aku juga harus mengantar Aqlan ngaji ke TPA setiap sore. Jadi hamil kedua ini terasa menyenangkan dan nggak berasa sekarang sudah mau 6 bulan aja.


9. Lebih Sering Buang Air Kecil

Semenjak trimester pertama aku lebih sering pipis. Aku mengira karena sering minum saja jadi lebih sering pipis. Ternyata memang karena sedang mengandung. Sampai sekarang aku lebih sering pipis terlebih pada malam hari.

Sementara saat kehamilan pertama aku sering pipis saat menginjak usia 8 bulan hingga tiba melahirkan. Saat mengantar Aqlan ngaji saja aku bisa dua kali pipis terus. Rasanya nggak bisa jauh-jauh dari kamar mandi.

Mitosnya jika sering pipis anaknya akan lahir perempuan. Apa iya? Hehe.


10. Perut Sering Kencang

Dari awal perut sering merasa kencang. Kondisi ini lah yang membuat aku jadi melakukan tes kehamilan karena tidak biasanya.

Rasanya di kehamilan pertama aku jarang merasakan perut kencang. Entah kenapa penyebabnya rasanya di kehamilan kedua ini perut terasa kencang pada malam hari dan longgar pada siang hari.

Pernah diskusi sama teman yang juga hamil katanya dia juga merasakan hal yang sama. Bisa gitu ya, haha.


11. Indera Penciuman Lebih Sensitif

Penciumanku dan suami lebih tajam penciuman suami. Dia bisa mencium sesuatu yang menurut orang lain biasa saja. Kini terjadi denganku yang bisa mencium sesuatu padahal orang lain tidak menciumnya.

Apalagi jika aroma suami rasanya aneh banget bikin aku mual. Setiap didekati suami selalu mual. Padahal pulang kerja selalu mandi dulu biar aku nggak mual, tapi tetap saja aromanya jadi aneh, haha.

Padahal hamil pertama tidak merasa sensitif seperti ini. Hamil kedua penciuman jadi tajam banget. Bahkan bisa mencium aroma masakan tetangga, haha.



Kesimpulan

Kehamilan pertama dan kedua rasanya bisa berbeda meski dalam tubuh yang sama apalagi bagi setiap ibu. Meski begitu, setiap kehamilan selalu menyenangkan karena hadirnya janin yang ditunggu selama ini.

Kehamilan kedua bagiku rasanya lebih tenang dan menyenangkan. Semoga rasa yang nikmat ini bisa aku rasakan hingga melahirkan dan setelahnya.

Apakah tanda-tanda kehamilan kedua ini ada yang sama denganku? Share di kolom komentar ya!




Referensi:

https://www.haibunda.com/kehamilan/20230927141121-49-317069/9-ciri-ciri-hamil-anak-kedua-dan-perbedaannya-dengan-kehamilan-pertama

https://www.nutriclub.co.id/artikel/kesehatan/trimester-1/7-ciri-hamil-anak-kedua

https://www.elevit.co.id/9-tanda-tanda-kehamilan-yang-sering-tidak-kamu-sadari













Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar