cerita mbun

Panduan Riset Keyword untuk Pemula: Bikin Trafik Naik!

Apa itu riset keyword

Dulu aku mengira kalau tulisan yang ditulis di blog sudah pasti muncul semua di mesin pencari. Ternyata nggak, perlu maintance agar artikel kita bisa tampil di google, apalagi ada di peringkat pertama.

Meskipun sekarang algoritma juga berubah dan ilmu ngeblog terus update, tapi tetap kita pelu riset keyword untuk meningkatkan trafik blog, sehingga pesan yang ingin kita sampaikan dalam tulisan sampai pada pembaca yang mencari tulisan sesuai topik tersebut. 


Apa Itu Riset Keyword?

Keyword adalah kata atau frasa yang diketik pengunjung di mesin pencari saat mereka sedang cari sesuatu. Contohnya, “Cara membuat blog gratis” atau “Resep sayur sop ayam.”

Dalam kelas backlink ABL yang diampu mbak Yuni, membahas tentang bagaimana kita mencari kata kunci yang tepat. Dikutip dari materi tersebut, Riset Keyword adalah kata kunci atau frasa yang digunakan untuk menemukan kata kunci yang cocok untuk digunakan sebagai tulisan. 

Dalam riset keyword kita mengenal jenis-jenisnya sebagai berikut: 
  • Short tail keyword adalah kata kunci satu atau dua kata. Contohnya "sepatu", "blog", "resep makanan." Kelebihannya volume pencarian tinggi, namun persaingan juga tinggi dan terlalu umum. Ibaratnya kamu nyari “makanan”, bisa dapet resep, restoran, sejarah makanan, dan sebagainya. Jadi nggak fokus, terlalu luas. 
  • Long tail keyword adalah kata kunci lebih dari 3 kata dan lebih spesifik. Contohnya, "Cara membuat blog pribadi gratis untuk pemula”, "Resep sayur asem kluwih rumahan", atau "Sepatu sneakers putih wanita murah." Keuntungannya persaingan lebih rendah, target pembaca lebih tepat. Sedangkan kekurangannya, volume pencarian lebih kecil.
  • Keyword Navigasional, digunakan untuk mencari merek atau situs tertentu. Contoh: tokopedia, login gmail, Shopee food. Tujuan mencari, ingin langsung ke situsnya. Biasanya cocok buat brand yang sudah dikenal.
  • Keyword Transaksional, digunakan saat orang siap beli atau ambil tindakan. Contoh: beli sepatu sneakers putih murah, daftar kursus menulis online, jasa kirim paket termurah . Tujuan pencari adalah untuk membeli, daftar, atau pesan. Biasanya cocok untuk landing page dan halaman produk.
  • Keyword Komersial Investigatif adalah orang yang sedang riset sebelum membeli. Apakah kamu termasuk pencari yang suka riset dulu sebelum membeli? Nah posisikan sebagai pencari, sehingga kamu bisa membidik keyword yang tepat. Contoh: review HP Samsung A14, perbandingan hosting murah, Ubersuggest vs Semrush. Tujuannya, Mau membandingkan dulu sebelum ambil keputusan.
  • Question Keyword adalah kata kunci dengan kalimat tanya, “Berapa biaya kuliah di UIN Jakarta?"
  • Local Keyword adalah kata kunci yang memuat nama kota. Misalnya, "Service hp di Karawang."
Banyak banget yaa jenisnya, memang ada manfaatnya untuk tulisan kita? Tentunya ada dong!

Mengapa Kita Harus Riset Keyword?

Menaikkan trafik blog

Waktu awal ngeblog, aku bertanya kenapa sih kita harus bersusah payah mencari kata kunci untuk menulis? Apalagi jika tulisan curhat, kenapa harus repot-repot mencarinya? Tapi, ternyata terjawab seiring waktu, kalau ternyata riset keyword itu penting.

Kata kunci yang tepat akan mendatangkan trafik yang banyak dicari oleh pengunjung. Seperti arikel aku yang membahas Karawang selalu mendapatkan trafik tinggi hingga kini. Meskipun tulisan curhat, mau juga kan pengalaman kamu sampai pada pembaca yang relate dengan pengalaman tersebut? 

1. Tulisanmu Mudah Ditemukan Mesin Pencari

Bayangin kamu jualan es krim enak banget, tapi tokonya nyempil di gang sempit tanpa petunjuk arah. Nah, nulis tanpa keyword itu kayak gitu. Keyword adalah petunjuk buat Google supaya bisa “nganterin” orang ke tulisanmu. Kalau kamu tahu apa yang orang cari, kamu bisa tulis sesuatu yang memang mereka butuhkan.

2. Tidak Asal Tulis Topik

Keyword bikin kamu lebih fokus. Misalnya kamu mau nulis tentang parenting. Tanpa riset, kamu bisa aja bahas “pengasuhan anak zaman sekarang.” Tapi setelah riset keyword, ternyata banyak yang cari “cara mengatasi anak 2 tahun susah makan.” Nah, ini bisa jadi topik yang lebih spesifik dan dibutuhkan orang.

3. Meningkatkan Trafik Blog

Tulisan yang pakai keyword yang tepat punya peluang lebih besar muncul di halaman pertama Google. Artinya? Lebih banyak pengunjung, lebih banyak yang baca. Bahkan bisa jadi lebih banyak cuan kalau kamu pasang iklan atau jualan produk.

4. Dijangkau oleh Banyak Audience

Tanpa keyword, artikel kamu mungkin cuma nyangkut di blog dan nggak pernah muncul di hasil pencarian. Tapi dengan keyword yang pas, artikel kamu bisa “jalan-jalan” di internet dan mampir ke banyak pembaca baru.

5. Menyesuaikan Topik yang Orang Cari

Keyword itu kayak clue, kamu jadi tahu apa sih yang sebenarnya dicari orang saat ini. Misalnya banyak yang nyari “Ide bekal anak TK,” kamu bisa bikin artikel dengan judul dan isi yang sesuai, bukan cuma berdasarkan tebakan.


Istilah-Istilah Keyword

Dalam riset keyword, kita akan bertemu dengan istilah-istilah yang mungkin asing bagi pemula. Tenang saja, seiring berjalan waktu, istilahnya pasti familiar kok. 

1. Search Volume

Volume artinya berapa kali orang mencari keyword tersebut dalam satu bulan. Fungsinya untuk mengetahui apakah keyword tersebut banyak dicari atau tidak. Misalnya, "Cara mendidik anak" mempunyai volume 1.000, artinya sekitar 1.000 orang yang cari kata itu. 

2. Keyword Difficulty (KD)

Artinya tingkat kesulitan yang akan muncul di google dengan keyword tersebut. Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi persaingan. 
Contohnya:
  • KD 20, saingan masih sedikit
  • KD 70, banyak website yang sudah menulis tentang itu. 

3. Cost Per Click (CPC)

Artinya harga yang dibayar pengiklan ke Google setiap kali ada yang klik iklan lewat keyword itu.
Biasanya dipakai untuk keyword iklan (Google Ads).

Contoh: CPC “jasa SEO” = Rp15.000, berarti mahal, biasanya keyword ini punya potensi bisnis tinggi.

4. Allintitle:keyword

Allintitle adalah cara untuk melihat jumlah website yang menggunakan keyword tersebut. Semakin kecil nilainya, maka semakin bagus.

5. SERP(Search Engine Results Page)

SERP adalah halaman hasil pencarian Google. Biar kamu tahu siapa aja yang udah nangkring di sana dan seperti apa formatnya (artikel, video, FAQ, dll).

Tips: Cek kompetitor di SERP sebelum menulis. Kalau isinya blog semua, peluangmu masuk besar. Tapi kalau isinya marketplace atau portal besar, perlu strategi ekstra dan banyak-banyak sabar, hehe.

6. Related Keyword

Kata kunci yang masih relevan dengan kata kunci utama. Misalkan keyword utamanya adalah "Cara mengatasi anak GTM". Keyword terkait bisa dengan "Tips anak susah makan" atau "menu anak makanan 3 tahun" dan lain-lain. Fungsinya sebagai variasi keyword.

7. Keyword Trend

Keyword tersebut sedang naik atau viral. Biasanya digunakan saat musiman. Seperti "Menu takjil bukan puasa."


Rekomendasi Tools Keyword yang Bisa Kamu Coba

Whatsmyserp tools keyword
Ada begitu banyak tools untuk mencari keyword yang bisa kamu gunakan. Baik yang berbayar maupun yang gratis. Ini beberapa tools yang biasa aku gunakan untuk mencari keyword.

Tentu saja aku tim yang gratisan, wkwkwk. Kalau ada yang gratis kenapa tidak kita gunakan, iya kan? Hehe.

1. Whatsmyserp (WMS)

Whatsmyserp adalah salah satu tools gratis yang bisa kamu pakai untuk:
  • Melihat posisi (ranking) website kamu di hasil pencarian Google (SERP),
  • Melacak keyword yang kamu targetkan,
  • Memantau perubahan ranking dari waktu ke waktu.
Caranya mudah:
  • Pasang extension berikut ini di chrome. Ketik extension whatsmyserp dan download
  • Setelah terpasang, silakan di pinned (caranya, lihat sudut kanan atas, pilih menu gambar 'awan putih', klik logo wms, klik titik tiga, lalu pin). Jangan lupa setting lokasi Indonesia.
  • Lalu pasang juga SERP Trends dan SEO Quake. Caranya sama seperti pasang WMS.

2. Ahrefs Keyword Generator

Gratis untuk versi basic. Kamu bisa cari di  https://ahrefs.com/keyword-generator. Ahrefs akan menampilkan volume, keyword ideas, dan keyword difficulty. Keyword menggunakan ahrefs menurutku cepat dan akurat. Hanya saja versi lengkapnya harus langganan dan lumayan mahal, hehe. 

3. Keyword Surfer

Keyword surfer juga menggunakan ekstensi chrome gratis. Menampilkan volume, perkiraan trafik, dan word count sera jumlah backlink dari halaman yang muncul di SERP. 

Caranya:
  • Install Keyword Surfer di Chrome dan tambahkan
  • Setelah terpasang, buka Google dan ketik keyword (contoh: cara mendidik anak usia 2 tahun).
  • Keyword Surfer akan otomatis menampilkan volume, keyword ideas dan perkiraan trafik.

4. Ubbersugest

Tools dasar untuk mencari keyword (ada versi gratis dan berbayar)
Cara Pakai (Versi Gratis):
  • Kunjungi https://ubersuggest.com
  • Ketik keyword yang ingin kamu riset, misalnya: cara menjadi blogger pemula 
  • Pilih lokasi (Indonesia), lalu klik search
  • Akan muncul data seperti, volume pencarian bulanan, SEO Difficulty (semakin rendah, semakin mudah saingannya), Keyword ideas (beserta volume & tingkat kesulitannya) dan artikel populer yang menggunakan keyword itu.

5. Google Keyword Planner

Data keyword langsung ditampilkan dari Google, bisa lihat search volume & keyword ideas. Hanya saja kekurangannya nggak terlalu detail buat pemula, volume kadang ditampilkan dalam rentang (misal: 1K–10K).

Kesimpulan

Keyword itu kayak GPS buat tulisanmu. Tanpa itu, kamu mungkin tetap nyampe. Tapi nyasarnya bisa jauh dan nggak ada yang ikut di perjalanan, wkwkwk.

Riset keyword memudahkan kamu untuk membuat content plan. Dengan meluangkan waktu untuk riset, kamu sudah punya bahan yang banyak untuk ditulis, sehingga kamu tidak perlu lagi memikirkan konten apa yang akan kamu tulis. Dengan begitu, waktu yang kamu punya bisa digunakan untuk maintance hal yang lain. 

Apakah kamu ada kesulitan dalam mencari keyword? Tools apa yang biasanya kamu gunakan? Komen di bawah ya!

Related Posts

29 komentar

  1. Penjelasan yang detil sekali mba, terima kasih ya. Menambah pemahaman kita biar bisa bersaing di pencarian google

    BalasHapus
  2. Setuju. Sayapun kalau nulis soal Cianjur, atau cerita khas urang Sunda gitu, itu trafiknya lebih tinggi daripada artikel lain
    Padahal gak pakai keyword, gak pakai riset risetan secara itu artikel curhat.
    Apalagi kalau pakai keyword ya, pasti lebih tinggi lagi trafiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sama berarti ya, Teh. Hayuh ahh bikin blog khusus lokal, hehe.

      Hapus
  3. Dibilang gak penting, tapi ya memang penting menulis artikel dengan kata kunci karena bisa mantap artikel itu bertengger di halaman depan. Apalagi artikel yang sifatnya berbayar kan, pastinya bikin happy klien juga

    BalasHapus
  4. Mudahnya, kalau kita bergantung sama blog untuk mata pencaharian atau sekedar berbagi manfaat dengan pembaca. Maka, kita memang harus riset keyword. Dengan begitu, kita tahu mana kata kunci yang banyak dicari oleh orang lain. Sehingga, kita akan lebih banyak berbagi manfaat dengan orang-orang tersebut. Begitu kali ya, Kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget kak, manfaatnya bisa sampai ke pembaca.

      Hapus
  5. lengkap banget panduan riset keyword untuk pemula ini! 👍 Dulu juga sempat bingung kenapa blog sepi, ternyata kuncinya memang di riset keyword ya. Jadi nggak asal nulis, tapi nulis apa yang dicari orang. Tools gratisan yang direkomendasikan juga membantu banget nih buat dicoba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, blognya jadi banyak dikunjungi ya, hehe.

      Hapus
  6. Selama ini aku hanya pake tools Google Trends aja nih buat cari keyword. Ternyata banyak tools lain yang bisa dicoba biar trafik kita lgsg ngebut ya kak. Seneng bgt ada tulisan spt ini. Berasa termotivasi biar semangat nulis yang nggak asal nulis. Tp ada aturannya biar tulisan kita jg banyak dibaca org. Kan emg tujuan nulis itu kyk gitu yak. Syg dong ada tulisan bagus tapi ga terindeks di Google/mesin pencari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak tools kak, tapi aku juga cuman pakai beberapa aja sih. Nah sayang kalau tulisannya bagus tapi nggak terindeks, huhu.

      Hapus
  7. Saya jujur sampai saat ini, ada ide, tulis, dan posting mbak. Padahal perlu sekali riset keyword, ya. Dan Keyword itu banyak juga. Saya harus banyak belajar lagi nih. Pastinya ya, setiap blogger ingin tulisannya berada di pencarian pertama. Jadi semangat lagi nih, belajar riset keyword.

    BalasHapus
  8. Kereennya, ka Alfii..
    Aku mau tanya, boleh yaaa.. ka..
    Apakah keyword ini kudu jadi H1 atau H2?
    Atau.. masukin aja di kalimat dan dimodifikasi biar yang muncul di mesin pencari ada keyword utama dan padanannya?

    Aku riset keyword kalau pas lagi ada job doank..
    Huhuhu... kalo buat nulis sehari-hari, aku biasanya sama apa yang ada di benakku.
    Random dan gak berdasarkan fakta sih yaa.. jelek banget.

    Kudu mulai biasain diri riset kw dulu biar artikelnya terendus google dan jadi artikel evergreen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Teh, kalau aku ada di judul dan salah satu subjudul serta sebaran dalam artikel tapi maksimal 10 kali. Semoga masih relevan yaa, hehe. Wah ayoo teh semangat yaa risetnya.

      Hapus
  9. Riset keyword ini masih jadi PR bagiku. Masih harus belajar terus tentang ini dan masih harus disiplin meriset sebelum menulis.

    Kebiasaan nulis ya nulis aja, jadi lupa riset keyword dulu. Padahal apa gunanya nulis kalau nggak ada yang baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Teh, aku juga masih belajar. Insya Allah selalu bermanfaat Teh.

      Hapus
  10. Waah pas banget nih saya sedang cari keyword tools, selama ini penasaran lebih baik pake yang mana. Jadi lebih terarah ya kalau kita merencanakan terlebih dahulu keywordnya.

    BalasHapus
  11. Sepenting ini ternyata riset keyword itu yaa. Jadi memilih keyword itu jangan pakai kata yang digunakan banyak orang yaa, banyak yang pakai jadi daya saingnya tinggi.

    BalasHapus
  12. Kereeen kak Alfida euyy! hihi.. akan jadi referensi banyak blogger nih insyaAllah tulisannya. dan emang sepenting itu untuk riset keyword terlebih dahluu sblm bikin tulisan yaa. hihi

    BalasHapus
  13. Awal-awal memang terasa ribet mau nulis di blog harus riset keyword dulu, tapi kalau udah terbiasa jadi santai aja, plusnya nulis ga asal-asalan dan jelas jadi lebih terstruktur, ya, alhamdulillah

    BalasHapus
  14. Riset keyword itu susah-susah gampang sih, tergantung kata yang dibidik. Saya sudah membuktikan bahwa riset keyword membantu saya mengembangkannya

    BalasHapus
  15. Terima kasih ilmunya. Kata kunci ini penting agar blog jelas segmentasinya, tepat sasaran

    BalasHapus
  16. Riset keyword nih kegiatan paling capek saat nulis di blog. Tapi, kalo konsisten hasilnya bakal memuaskan.

    BalasHapus
  17. Terima kasih sharingnya mba..detail banget. Dulu pernah coba2 riset keyword dg salah dua yg disebut di atas. Tapi cuma sebentar lalu balik ke kebiasaan awal yg ngga pernah riset. Terima kasih sudah diingatkan

    BalasHapus
  18. Wah noted mbak. Makasih banget, ini reminder juga untukku. Memang penting banget riset keyword saat menulis ya. Terus terang aku masih kurang untuk riset penggunaan keyword dalam menulis artikel.

    BalasHapus
  19. Aku pakai WMS dan Keyword Surfer untuk riset KW. Biasanya gantian, pilih yang lagi nggak error aja. Ahrefs kupakai lebih ke tools buat cek health score, shock deh minggu ini terjun bebas. Kalau Ubbersuggerst jarang banget pakai.

    BalasHapus
  20. Setuju banget dengan poin-poin yang dibahas di artikel ini! Riset keyword emang nggak bisa dianggap remeh, karena itu kayak peta yang bakal nuntun tulisan kita supaya bisa sampai ke pembaca yang tepat. Artikel ini ngebantu banget buat ngejelasin gimana cara memilih keyword yang nggak cuma pas, tapi juga efektif buat ningkatin trafik blog.

    BalasHapus
  21. Bener banget sih kak, menulis blog kalo untuk jangka panjang harus belajar riser keyword sih...percuma dong tulisan 1000 kata, tapi nggak riset keyword. Dulu aku nulis blog yang penting nulis dulu, tapi semenjak ada saran biar riset keyword dulu, agak mendingan volume pencarian di blog aku

    BalasHapus

Posting Komentar