cerita mbun

Keseruan Puasa Ramadan Bersama Balita. Ada yang Berbeda!

Keseruan seminggu puasa ramadan

Sudah seminggu lebih nih kita puasa, gimana masih pada semangat nggak? Harus semangat dong ya. Apapun kondisinya harus tetap semangat karena yang kita cari adalah keberkahan dari-Nya seperti yang sedang aku alami saat ini. Ramadan tahun ini ada yang berbeda dari Ramadan tahun sebelumnya.

Ya, Ramadan tahun ini suami resign dan memutuskan untuk berwirausaha dengan mengelola kafe yang bertema warkop (warung kopi) yang lokasinya tak jauh dari rumah kami. Sebuah keuntungan bagi kami karena melewatkan hari dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan sudah tidak lagi harap-harap cemas jika suami harus dinas keluar kota.

Biasanya, pagi-pagi sudah sibuk menyiapkan keperluan suami bekerja dan harus bangun pagi untuk memastikan suami tidak terlambat masuk kantor. Seringkali pulang larut malam sehingga berkurangnya jatah bermain Aqlan bersama ayah.

Namanya perjalanan kehidupan tentu ada kekurangan dan kelebihannya. Kekuranganya kami harus lebih menghemat lagi kebutuhan rumah tangga karena bulan ini sudah tidak ada lagi gaji dan THR yang biasa kami terima. Kafe yang dikelola pun baru mulai di buka 3 hari sebelum puasa, belum genap satu bulan. Belum terlihat keuntungannya.

Kondisi seperti ini yang membuat kami tetap harus semangat di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Meski begitu, sama sekali tidak mengurangi keseruan puasa di bulan Ramadan. Apalagi berpuasa Ramadan semakin seru bersama Aqlan yang sudah berusia 3 tahun.

Keseruan Seminggu Puasa Ramadan dari Rumah

Bagaimanapun kondisinya, bulan Ramadan tetap bulan yang kami rindukan dan tunggu-tunggu. Persiapan menyambut bulan Ramadan masih sama seperti yang biasa kami lakukan. Beres-beres rumah dan tradisi Munggahan dalam adat Sunda. 

Hanya saja sekarang usia Aqlan juga bertambah, sehingga segala kegiatan aku di rumah seperti domestik dan ngeblog sudah tidak bisa lagi menunggu Aqlan tidur. Di usianya 3 tahun kini sudah mulai berkurang jam tidurnya, kalau diajak tidur siang bilangnya, “Belum ngantuk Mbun." Jadi lah ia selalu menemani aktivitasku seharian.

1. Menyiapkan Menu Berbuka Puasa

Menyiapkan menu berbuka puasa

Ritual kami setiap memasuki hari pertama puasa adalah berbuka di luar. Karena sedang berhemat, jadi puasa tahun ini kami cukup membeli takjil di luar lalu kami makan di rumah.

Tetap seru karena bukan soal makan di restoran mana, namun makan bersama siapa. Makan bersama di awal puasa selalu jadi hal yang aku tunggu setiap Ramadan karena kami pastikan saat awal harus makan bersama, setelahnya baru deh mulai dengan kesibukan masing-masing dengan pekerjaan suami yang harus pulang malam.

Begitu juga dengan kondisi sekarang yang harus berada di kafe, karena kafe buka dimulai sejak ashar hingga malam. Ya, otomatis kami tidak bisa makan bersama namun tidak mengurangi keseruan bulan puasa. 

Ada yang selalu membantu menyiapkan menu berbuka puasa. Masya Allah Aqlan yang paling sibuk. Kami yang puasa, tapi yang makan paling banyak Aqlan, hihi lucunya.

Saat sedang menggoreng lumpia tahu, Aqlan bilang, "Aqlan mau bantuin Mbun." Dengan sigap tangannya menuangkan tahu yang sudah diadonan sebagai isi lumpia ke dalam kulit lumpia. Apa yang terjadi? Tentu berantakan. 

Momen seperti ini jadi bisa membantu stimulasi anak juga. Aku tidak marah namun khawatir terkena minyak panas. Makanya jadi harus super ekstra mengawasinya untuk tetap hati-hati dan keamanan yang jadi poin utama.

2. Menemani Anak Bermain

Meski kegiatanku sehari-hari banyak di rumah, namun tetap seru karena ada Aqlan pelipur lara bagi kami orang tuanya. Ya, walaupun tidak bisa dipungkiri rasa jenuh itu ada dan selalu datang. Namun, siapa lagi kalau bukan aku yang meromantisasi kegiatan kami sehari-hari? 

Menemani anak bermain yang itu-itu lagi kadang bosan banget. Tapi, kalau kita masuk ke dunianya anak dan memposisikan diri sebagai anak, kok rasanya sedih banget. 

Bagaimana tidak sedih, mereka yang sedang berproses seringkali dianggap menganggu dan membuat kita marah. Padahal mereka sedang memvalidasi emosi dan mengerti dengan apa yang terjadi di sekitar. Mereka juga sedang belajar dan mengamati. 

Untungnya cuaca tidak begitu panas ya jadi bermain di luar pun tidak masalah dan masih semangat, hehe.

Bagi yang anaknya sudah puasa, khawatir anak bosan saat puasa bisa coba aktivitas anak saat puasa ya. Banyak kegiatan seru yang bisa dicoba.

3. Membantu Persiapan di Kafe

Sebelum suami berangkat ke kafe, aku mulai membantu mempersiapkan apa saja yang harus di bawa ke kafe. Mengingatkan satu-satu takut ada yang ketinggalan. 

Tidak banyak sih yang dibawa, hanya keperluan diri saja seperti laptop, handphone da dompet yang kalau ketinggalan juga bisa sedikit mengganggu aktivitas kan?

Bukan Aqlan namanya kalau nggak heboh, setiap ayahnya akan berangkat selalu minta ikut. Jadilah Aqlan ikut ke kafe bersama ayah. Namun, sudah aku duga tak bertahan lama Aqlan akan minta pulang. 

4. Shalat Tarawih dan Tadarus

Sudah 3 tahun ini aku masih shalat tarawih sendiri di rumah. Ingin rasanya mulai mengenalkan Aqlan shalat tarawih dengan mengajaknya ke mesjid, namun kondisinya belum kondusif. Aqlan yang aktif khawatir akan lari-lari mengganggu jamaah yang lain. 

Kalau pengajian dan acara isra mi'raj pernah aku bawa dan berakhir dengan meminta pulang padahal acara belum selesai karena Aqlan sudah bosan. Lebih banyak resikonya, jadi aku memutuskan untuk belum bisa mengajak Aqlan ke mesjid. Semoga tahun depan sudah mulai bisa kondusif dan bisa diajak shalat tarawih ke mesjid. 

Setelah selesai tarawih, tadarus bersama anak juga bisa jadi contoh mengenalkan agama pada anak. Serunya tadarus, Alan ikutan membuka-buka halaman Alquran sangat antusias seperti sungguhan sedang membaca padahal tidak, hehe. 

5. Mengikuti Kegiatan Program Ramadan 1445 H Connecting Mama X KEB

Ada yang berbeda dari kegiatan ngeblog di bulan Ramada ini, yaitu kegiatan program Ramadan yang diadakan oleh komunitas Connecting Mama kolaborasi dengan KEB (Komunitas Emak-Emak Blogger). 
Connecting Mama X KEB

Pada hari Jum'at 15 Maret, ada kajian tahfidz yang berjudul cara mengajarkan anak menghafal Al-Qur'an yang dibawakan oleh Ustadzah Lucy Anwar, S.S. Agenda harian yaitu berupa setoran tilawah dengan target 1 juz setiap hari, laporan tarawih dan kajian online.

Masya Allah berkat mengikuti kegiatan ini aku jadi menonton kajian online di Youtube. Kalau nggak ada program ini biasanya aku jarang sekali menonton ceramah. Ramadan menjadi semakin seru bersama blogger-blogger kece lainnya.

Kesimpulan

Alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadan yang paling dirindukan dan dinanti kehadirannya oleh umat muslim.

Meski dari rumah, ada begitu banyak kegiatan seru yang bisa kita lakukan. Kalau kita terus berpikir di rumah terus selalu jenuh dan membosankan maka yang terjadi adalah kita tidak menikmati apa yang sudah Allah beri. 

Berpikir kalau di rumah juga bisa melakukan kegiatan seru selama bulan puasa, tandanya kita sudah bisa mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan meski tidak selalu tentang materi. Semangat terus puasanya ya!


Related Posts

Posting Komentar