cerita mbun

Cinta Dalam Pernikahan. Perlukah dirawat?

12 komentar
                            
                                    Merawat cinta dalam pernikahan



Empat tahun sudah kami menikah. Usia yang cukup dini memang untuk membicarakan pernikahan. Tapi, bagi aku yang menjalaninya sebuah pernikahan adalah sesuatu yang sangat besar dalam hidupku. Yang sudah banyak merubahku.

Sama dengan kebanyakan pasangan menikah lainnya, pernikahan kami juga ada berbagai macam bumbu didalamnya. Kalau aku ibaratkan, pernikahan ini adalah sebuah masakan sebagai pemenuhan kebutuhan kita. Agar kita makan enak, tentu kita harus belajar bumbu apa saja untuk membuatnya menjadi sebuah makanan yang lezat sehingga kita bisa makan enak setiap hari.

Perasaan jenuh dan bosan sudah pasti ada ya. Tapi bukan sama orangnya. Sama ritme setiap harinya. Suami berangkat pagi, pulang malam untuk bekerja. Aku dirumah berkutat dengan domestik dan anak. Setiap hari ritmenya seperti itu sudah pasti bosan kan?

Nah, bosan itu bisa mempengaruhi juga pada cinta dalam pernikahan. Untuk itu, kita selalu menjaga hal-hal yang bersifat romantisme, agar cinta tetap terjaga dan pondasinya semakin kuat.

Pentingnya Merawat Cinta Dalam Pernikahan


Sangat penting menjaga cinta dalam rumah tangga


Untuk apa sih kita harus merawat cinta dalam pernikahan? Sangat penting sekali menjaga cinta dalam pernikahan. Ketika pegangannya sudah kuat, apapun badai yang menerpanya tidak akan goyah meski banyak godaannya.

Pernikahan bukanlah akhir dari sebuah cinta. Ketika kita sudah melabuhkan cinta kepada seseorang untuk menemani hidup kita, saat itulah dalam perjalanannya cinta itu harus dijaga. Agar rasanya masih sama saat seperti pertama bertemu. Biar masih deg-degan terus biar nikah udah bertahun-tahun, hehe.

Cinta perlu dirawat agar pernikahan tetap dalam ikatan suci yang mengayomi kedua pasangan. Kepuasan terhadap pernikahan adalah bukti suksesnya sebuah pernikahan. Coba tanya sama diri sendiri, pernikahan kamu sudah bikin kamu puas atau belum?

Komunikasi adalah kunci dalam sebuah pernikahan. Itulah yang menunjang sebuah pernikahan berhasil atau tidak dilihat dari cara kita berkomunikasi dengan pasangan. Komunikasi sangat berperan untuk menjaga cinta tersebut.

Aku tersentil saat melihat story teman yang merepost feed yang berisikan, “banyak pernikahan yang menginspirasi untuk tetap menjadi single dulu”. Padahal menurutku banyak juga loh, pasangan yang menginspirasi yang single untuk segera menikah jika sudah ada calonnya.

Dalam hal ini berarti ada ketidakpuasan dalam pernikahan seperti yang aku bilang tadi. Caption tadi seperti pesimis dalam sebuah pernikahan. Maka dari itu, pernikahan memang perlu diperisapkan.

Baik single maupun menikah punya struggle-nya masing-masing. Memang ada fase dimana aku kangen masa-masa dulu sebelum menikah yang bisa sat set kemena aja, lain sekarang mau pup aja ada yang nangisin.

Tapi, cuman sebatas kangen aja dan aku gak mau kembali ke masa itu. Biar gimana pun, aku sangat menikmati pernikahan ini.

Terlepas dari berbagai persoalan yanga ada didalamnya, pernikahan telah banyak membawa perubahan positif. Selama kita bisa menjaga cinta dengan baik. Jadi, buat yang single, ayo menikah, hehe.
 

Manfaat Merawat Cinta Dalam Rumah Tangga


                            Menjaga cinta dalam rumah tangga
Kalau kita bisa menjaga cinta dalam rumah tangga dengan baik, maka kita akan merasakan berbagai manfaatnya. Meski sesekali kita mengalami naik turunnya mood (wajar aja kan namanya juga manusia punya beragam emosi), kita tetap bisa merasakan manisnya berumah tangga.

Disitulah peran pasangan dalam hal saling mendukung ketika dalam keadaan galau. Hubungan yang baik membuat fisik dan mental sehat loh. Kita juga jadi lebih produktif melakukan aktivitas.

Berikut manfaat merawat cinta dalam rumah tangga yang aku rasakan dalam rumah tangga kami.

1. Hubungan Semakin Harmonis

Hubungan rumah tangga menjadi semakin harmonis. Dan tujuan pernikahan menjadi semakin jelas dan terarah. Pengennya berduaan terus, hehe.
 

2. Ikatan cinta menjadi lebih kuat

Kok kaya judul sinetron ya, wkwkwk. Apapun hal-hal remeh yang mengusikku, hubungan emosional kami menjadi lebih kuat dan tak mudah terdistraksi dengan apapun.

Kadang sebagai wanita aku selalu marah dengan hal-hal kecil. Egoku sebagai wanita kerap kali membuatnya menjadi kacau. Tapi, karena pondasinya kuat , hal tersebut bukan menjadi sebuah masalah.

3. Menimbulkan Perasaan yang Bahagia

Ketika kita memutuskan untuk menikah, bukan berati pasangan kita harus membuat kita selalu bahagia. Melimpahkan beban kepada pasangan, bukan seperti itu.

Karena menikah juga seperti tanaman, kita tumbuh bersama. Menikah itu partner, bukan menuntut pasangan untuk seperti yang kita mau. Merubahnya sesuai ekspektasi kita. Kita aja udah diterima apa adanya, masa kita juga menuntut yang lebih diluar batas kemampuannya?

4. Pasangan Menjadi Lebih Terbuka


Ketika kita sudah percaya dengan pasangan, maka keterbukaan akan muncul dengan sendirinya. Saling menggantungkan satu sama lain membuat kami tidak bisa hidup sendirian. Seneng banget kalau lagi ke warung dicariin, haha.

5. Menjadi Tempat Rahasia Paling Aman


Suami adalah tempat menyimpan gibah paling aman. Gimana gak aman, yang kita ceritain aja lupa gimana mau ceritain lagi ke orang lain, hahaha.

Menyimpan rahasia sama pasangan membuat kita dipercaya dan semakin melindungi satu sama lain.


Tips Merawat Cinta Dalam Pernikahan


                            Cara menjaga cinta dalam pernikahan agar langgeng
Kehidupan pernikahan setiap orang memang berbeda. Namanya pernikahan bukan kita aja dan pasangan. Tapi, ada peretelannya dibelakang, hehe. Ada keluarga besar dan budaya yang sudah melekat tidak bisa dipisahkan.

Merawat cinta dalam pernikahan penting sekali dan banyak manfaatnya. Tapi, bagaimana untuk bisa mencapai itu semua? Berikut tips ala aku untuk menjaga hubungan dalam rumah tangga.

1. Mau Berjuang Bersama


Untuk merawat cinta keduanya harus mau berjuang bersama. Kalau yang berjuang hanya satu orang, dipastikan pernikahan tidak akan berjalan dengan lama.

Berjuang dengan porposinya masing-masing. Saling membantu satu sama lain. Mendukung satu sama lain.

Aku ingat banget momen dimana suamiku pernah menganggur beberapa bulan karena harus berhenti dari tempat kerjanya yang lama karena kantornya tutup. Keadaan tersebut membuat kita fight. Untungnya saat itu belum ada Aqlan, kebutuhan kita tidak terlalu banyak.

Momen-momen seperti itulah pernikahan kita dipertanyakan. Mau tetap bersama atau tidak, mau menemani saat susah atau tidak. Alhamdulillah kita saling berpegangan hingga kembali menemukan tiitk terang dan kembali menyusun semuanya dari nol.

2. Mengeluarkan Unek-unek


Ketika kita tidak puas terhadap pasangan atau ada sesuatu yang kita rasakan, jangan pernah memendam pikiran kita sendirian sehingga menjadi tumpukan masalah yang bisa meledak kapan saja.

Itu juga yang Gisel katakan saat menggelar konferensi pers saat wartawan selalu bertanya alasan Gading dan Gisel bercerai. Gisel mengakui selalu menyimpan masalah, tidak menyelesaikannya langsung saat itu juga.

Melupakannya dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Teryata itu gak baik loh, jadi ketika ada masalah yang besar, jadi meledak karena masalah yang pertama aja belum diselesaikan. Dan itu ternyata jadi pelajaran yang berharga banget bagi Gisel dan Gading.

Keluarkan unek-unek yang ada di hati. Meski tidak langsung ketemu solusinya, minimal pasangan tahu apa yang kita pikirkan. Sehingga pasangan tau bagaimana harus bersikap.

Karena kita sedang berpasangan dengan jenis kelamin yang bernama laki-laki. Dimana otaknya tidak di desain untuk kode-kodean, hehe.

3. Tidak Malu Untuk Membahas Masalah Seksual


Tidak ada salahnya untuk membahas seks sama suami loh. Sama suami sendiri yang pasangan halal kok malu, hehe. Membahas seks bersama justru bisa menambah keintiman kita bersama pasangan.

Beritahu daerah mana yang kita sukai saat berhubungan seks dan yang tidak kita sukai. Beri pujian ketika sudah berhubungan karena sudah saling memuaskan. Bercandaan intim dalam pernikahan kan dibolehkan dalam agama.

4. Mengakui Kesalahan


Jika kita melakukan kesalahan, segera akui kesalahan dan minta maaf. Lalu diksusikan solusi apa dan harus bagaimana kedepannya. Janganmlaha mencari alasan pembenaran.

Untuk tdiak mengulanginya lagi, biasanya aku catat dibuku kalau aku melakukan kesalahan. Begitupun kesalahan suamiku. Jadi gak ada yang bisa ngeles lagi ya, wkwk.

Ini juga berguna untuk tidak melakukan pemborosan diskusi. Jadi gak membahas apa yang sudah dibahas lagi.  

5. Tidak Melulu Membahas Soal Anak


Karena sekarang sudah punya anak, pasti semua perhatian beralih ke anak. Sesekali cobalah jangan bahas anak terus.

Bahas tentang diri masing-masing. Cita-cita kedepannya mau seperti apa. Apa yang ingin kita lakukan bersama pasangan.

Pengen deh, kita sesekali jalan bareng berdua. Dan Aqlan dititipin dulu ke tantenya. Tapi, kita malah jadi kepikiran takut Aqlan tantrum dan nyariin Ayah dan Mbunnya, haha. Doakan ya, semoga ini terlaksana, hehe.

6. Menjaga Komunikasi via Handphone


Tiap hari aku selalu WhatsApp suami, begitu sebaliknya dan sebisa mungkin menyempatkan video call meski hanya untuk Aqlan. Hal-hal kecil seperti inilah juga bisa berdampak membangun komuniaksi sama pasangan.

Meski WhatsApp yang tidak penting dan hanya sekedar nanya pulang jam berapa, tapi itu juga bagian dari komunikasi. Bayangkan saja kalau kita cuek akan hal ini, jadinya kita malah terbiasa tanpa kabar dari suami.

Kesimpulan

Menjaga pernikahan memang tidak mudah. Aku pun bisa melaluinya karena sudah melewati masalah yang menurut kami sangat besar. Aku dan suami berkomitmen, setiap masalah yang ada justru itu akan menguatkan kita nantinya dan selalu ingat pondasi-pondasinya.

Selalu ingat momen manis bersama juga bisa membuat kita deg-degan terus kalau bertemu. Dan nunggu suami pulang kerja itu selalu jadi hal yang bikin deg-degan. Deg-degan bawain makanan atau tidak, hihi (ada maunya).

Kalau kamu punya tips apalagi nih? Sharing yuk.





Related Posts

12 komentar

  1. benar sekali mbak, kalau kata suamiku "keluarkan semua unek2 karena unek2 ibarat bola salju yang jika tidak di pecahkan akan menggumpal dan membesar, dan kapan saja bisa meledak" tapi memang saat marahan itu komunikasi yang enak kadang terasa sulit mbakk hehehhe. Trimakasih tips nya mbak fida

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak betul bgt kata suaminya. Kalau di ntar² malah menumpuk masalahnya. Aku jga gitu ngerasa gak mau bahas, tapi kadang suka aku paksain aja walau ujungnya kesel sendiri tapi udahnya lega, udah ngedumel wkwk

      Hapus
  2. Dipupuk terus ya mbak biar subur hehe, Samawa selalu until jannah mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak biar tumbuh sehat, hehe. Aamiin makasih mbak. Mbak juga ya until jannah 🤗

      Hapus
  3. Katanya kalau menikah itu sudah tidak ada lagi 'aku' atau 'kamu'...adanya 'kita'...yang kita lah yang harus memupuknya..bukan aku atau kamu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya Bu betul. Aku juga masih belajar cara memupuknya.

      Hapus
  4. komunikasi hal yang wajib selalu di bangun, agar semakin dekat dan lekat... biar ntar tidak jadi bumerang dan meledak ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bgt mbak 🤗 emang menjaga hubungan itu butuh effort.

      Hapus
  5. Bener² mba suka semuanya. Banyak dapet pelajaran juga akunya. Btw usia pernikahan kita hampir sama. Aku jalan 5 th

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa sama² belajar yaa mbak 🤗 wah beda berapa bulan doang ini nikahnya, hehe.

      Hapus
  6. Artikel yang pas dan cocok buat aku..jadi semakin tercerahkan. Terimakasih mbak

    BalasHapus

Posting Komentar