cerita mbun

Download Aplikasi MyPertamina, Perlu atau Tidak?

9 komentar

                          


Ramai tersebar kabar mulai tanggal 1 Juli pemerintah menerapkan beli BBM pakai Aplikasi MyPertamina. Beli BBM harus download aplikasi MyPertamina atau bisa daftar melalui website.

Kabar ini begitu tiba-tiba dan sudah pasti menimbulkan pro kontra di masyarakat. Pasalnya tidak semua masyarakat Indonesia memiliki Android. Apalagi orang yang sudah tua yang minim tentang teknologi.

Membeli BBM menggunakan aplikasi seperti kita dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Tanpa memperhatikan asas kebermanfaatannya di masyarakat luas.

Masyarakat yang terbiasa menggunakan uang cash, perlahan dibiasakan untuk menggunakan uang non tunai. Mulai dari bayar tol hingga sekarang beli pertalite pakai aplikasi MyPertamina.

Pro dan Kontra Menggunakan Aplikasi MyPertamina

Setuju dan Tidak Setuju Aplikasi MyPertamina
Sumber: instagram.com/@mypertamina


Kalau sasarannya generasi milenial, mungkin ini cocok untuk diaplikasikan. Karena terbiasa menggunakan gadget kemanapun. Dompet digital pun perlahan menjadi lifestyle tersendiri.

Memudahkan pembayaran karena semua sudah tersimpan dalam dompet digital. Tinggil klik, langsung beres. Sudah terekam datanya, kita bisa liat history pembeliannya. 

Tanpa harus berceceran uang kembalian. Seperti pemandangan yang biasa kita lihat, petugasnya sering kali sambil menggenggam uang receh yang menumpuk. Sampai kumal, hehe.

Selain lihat artikel di google trending, ternyata beritanya juga ramai di media sosial. Tentu aku penasaran sama komentar netizen yang kebanyakan kontra dengan keputusan tersebut.

Katanya download aplikasi buat beli BBM itu ribet, kasian para orang tua yang tidak punya handphone android. Kalau ada yang ribet, kenapa harus mudah. Begitu komentar netizen, hehehe. Emang paling ngakak kalau udah baca komentar netizen.

Mereka juga meresahkan penggunaan internet di pedesaan tidak selancar ketika di kota. Pasti butuh waktu yang lama untuk beradaptasi. 

Keuntungan Download Aplikasi MyPertamina

Manfaat Aplikasi MyPertamina
Sumber: instagram.com/mypertamina


Aku bisa memahami maksud pemerintah yang katanya agar subsidi tepat sasaran. Sehingga tidak ada lagi yang non subsidi menggunakan hak yang bersubsidi.

Dalam web resmi MyPertamina, yang merupakan BBM bersubsidi oleh Pemerintah menggunakan dana APBN ialah yang memiliki jumlah terbatas sesuai dengan kuota, harganya ditetapkan Pemerintah dan diperuntukan untuk konsumen pengguna tertentu. Jenis BBM yang termasuk BBM bersubsidi adalah Biosolar dan Pertalite.

“Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya. Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur, sedangkan Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, kami harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah,” jelas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.
“Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital. Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mencocokan data serta mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga kedepannya, bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi,” lanjutnya.
Aplikasi MyPertamina akan diuji coba pada 5 provinsi yaitu Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta. Dan baru bisa daftar tanggal 1 Juli.

Mengunduh Aplikasi MyPertamina punya banyak keuntungan, yaitu dengan adanya program Radeem (tukarkan poin) untuk menikmati berbagai reward dan promo dari MyPertamina. Wah menarik juga ya?

Cara Menginstall Aplikasi MyPertamina

Download aplikasi mypertamina
Sumber: instagram.com/@mypertamina


Untuk yang belum mengetahui cara Menginstall aplikasi MyPertamina di smartphone, berikut aku jelaskan bagaimana langkah awalnya. 

  1. Langkah awal menginstall aplikasi MyPertamina adalah menginstall melalui Google PlayStore atau AppStore. Setelah terinstall, lakukan pendataran dengan mengisi data diri dan kendaraan. Seperti jenis, merk, nomor polisi dan tipe konsumen.
  2. Lakukan aktivasi dengan memasukkan kode OTP yang sudah dikirimkan melalui pesan. Setelah itu login ulang dengan menggunakan nomor telepon dan PIN yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Untuk memudahkan pembayaran, hubungkan aplikasi MyPertamina dengan LinkAja. Terdapat pilihan bank yang bekerja sama dengan MyPertamina yaitu, BRI, Mandiri dan BNI.
  4. Pada halaman utama klik bayar dan arahkan smartphone kita yang berisi scan QR code pada mesin EDC SPBU Pertamina. 

Cara Mendaftar Melalui Website MyPertamina

Alternatif daftar melalui website mypertamina
Sumber: instagram.com/@mypertamina


Untuk yang tidak dapat menginstall aplikasi MyPertamina karena memorinya sudah penuh atau ada kendala tertentu, pemerintah menyiapkan opsi lain yaitu mendaftarkan diri melalui website. Berikut tahapannya:

  1. Siapkan dokumen yang dibutuhkan yaitu: KTP, STNK, Foto Kendaraan, dan dokumen pendukung lainnya
  2. Buka website subsiditepat.mypertamina.id
  3. Centang informasi memahami persyaratan
  4. Klik daftar sekarang
  5. Ikuti instruksi dalam website tersebut
  6. Tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan, atau cek status pendaftaran di website secara berkala
  7. Apabila sudah terkonfirmasi, unduh (download) kode QR dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina

Perlu atau Tidak Download Aplikasi MyPertamina?

Perlunya download aplikasi mypertamina
Sumber: instagram.com/@mypertamima


Untuk aku yang lebih banyak di rumah, menggunakan aplikasi atau cash tidak ada pengaruhnya buat aku, wkwkwk. Tapi jika aku jadi pengendara sepertinya menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM tidak perlu.

Memori handphone jadi penuh karena menambah aplikasi baru. Kendala yang paling signifikan sepertinya ada pada jaringan internet. Kebayang gak sih ketika mau scan barcode ke petugas tiba-tiba jaringan jelek sehingga malah menambah antrian panjang?

Gimana kalau paket datanya tiba-tiba habis ketika sedang scan barcode? Bukankah di pertamina tidak boleh mengeluarkan handphone? 

Dijelaskan dalam Instagram MyPertamina bahwa boleh menggunakan handphone di public area seperti convenience store, foodcourt dan kantor. Untuk pembayaran menggunakan MyPertamina dari dalam mobil atau dengan jarak aman 1,5 meter dari Dispenser SPBU.

Yang tidak boleh di area tangki, pembongkaran SPBU dan terlalu dekat dengan pompa pengisian. Meski sudah diperbolehkan dengan ketentuan area yang diperbolehkan, tapi tetap saja membuat masyarakat ragu dan tetap ingin menggunakan uang cash.

Karena aku juga terbiasa bawa uang cash jadi pembayaran degan uang cash masih sangat relevan. Sementara ini juga tidak ada kendala yang berarti terkait penggunaan uang cash ketika membeli BBM.

Penutup


Penggunaan aplikasi MyPertamina masih dalam uji coba sih, kita lihat saja kondusif atau tidak. Menurutku ini sesuai kebutuhan sih. Kalau yang terbiasa menggunakan non tunai ini akan sangat memudahkan.

Kalau yang terbiasa cash tentu ini sangat merepotkan. Kalau pekerja bisa simpan saldo ya, nah kalau yang bukan pekerja, punya uang cash saja udah Alhamdulillah, hehe.

Menurutmu gimana nih? Perlu atau tidak Download Aplikasi MyPertamina?
 







Related Posts

9 komentar

  1. Sama ky aku ni mb alfida...kebanyakan waktuny drmh,kluar paling belanja atau anter abak sekolah...jd cash ataupun cashles ga tll berpengaruh ya...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa mbak betul. Seringnya ke warung kan ga bisa non tunai wkwkwk

      Hapus
  2. Bener banget kak, semakin banyak kebijakannya makin banyak aplikasi, kenapa tidak dijadikan satu saja sekalian ya datanya, biar gak usah sensus ya. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa betul mbak jadi serba aplikasi semua. Hp penuh aplikasi jadinya wkwk

      Hapus
  3. Wah bener mbak kalo yg kerja dapet transferan mah enak. Lha kalo yg kerja dapetnya uang tunai kan repot. Ditambah lagi internet di desa itu ngga selancar di kota. Ya contohnya aja kalo q pulang ke kampung suami hp jd mati suri krn ngga ada jaringan internet. Ngga semua rumah dapet coba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa bener mba dapet transferan dari suami pun langsung diambil semua buat belanja ke warung wkwkwk. Wah pulang kampung malah jdi sedih gada internet yaa mba..

      Hapus
  4. Tapi lucu nya di Indonesia, walaupun sudah menggunakan program digital seperti E-Ktp contohnya masih aja butuh fotocopy data lain". Tapi mudah"an Indonesia bener" makin maju

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaahhh iyaa bener mba, tetep butuh data fisik wkwkwk

      Hapus
  5. nggak semua orang mudeng bayar2 pake aplikasi gituan ya mba...

    BalasHapus

Posting Komentar