cerita mbun

Saya Sebagai Perempuan Layak Mendapatkan Beasiswa

2 komentar
Bukan lahir dari rahim seseorang yang bisa kuliah di kampus yang “bergengsi”. Saya berjuang untuk masuk kampus PTN agar biaya kuliah sedikit lebih “terjangkau” dibanding kampus yang lain. Walau bermacam part time dijalani juga berbagai beasiswa diikuti,  tak lelah demi mempertahankan bangku kuliah yang susah payah diraih. Melihat disekeliling perempuan hanya sebagai objek semata, terbesit dalam hati saya tidak ingin seperti mereka. Ibu yang mendukung penuh pendidikan dan roda ekonomi yang tak selalu sejalan dengan harapan. Melihat pendidikan Ibu yang tak mengalami kesempatan seperti saya sekarang, maka dari itu Ibu tetap memperjuangkan kesempatan kuliah saya ini. Karena saya percaya perempuan bisa meraih cita-cita melalui pendidikan. Terlepas setelah kuliah akan menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga atau bahkan keduanya, perempuan harus cerdas. Dan untuk menjadi cerdas, salah satunya perempuan layak mendapatkan beasiswa dalam pendidikannya. Agar kelak madrasah bagi anak-anak ialah seorang Ibu yang cerdas. Semakin banyak perempuan yang cerdas, semakin banyak generasi yang progresif.
 
Sebenarnya, mereka yang memutuskan menikah muda dan tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, bukan semata hanya keinginan belaka, lagi-lagi dengan dalih karena faktor ekonomi yang selalu jadi kendala. Dan beasiswa yang ada selalu dibuka untuk umum, tidak dikhususkan untuk perempuan, sehingga peluang perempuan tidak banyak. Dengan adanya beasiswa dan sosialisasi dan keinginan yang kuat, saya yakin pasti banyak perempuan Indonesia yang memilih untuk melanjutkan pendidikannya. 

Saya punya mimpi-mimpi. Mimpi untuk keliling dunia salah satunya. Perempuan jangan stagnan hanya “melihat” ditempat, tapi harus dinamis “merasakan” perubahan sekitar. Kelak, jika kesempatan itu ada, betapa bahagianya bisa mewujudkannya. Dan semoga ini salah satu untuk membahagiakan dan mewujudkan cita-cita mama dan ayah. Walaupun mereka tak pernah menilai dari materi. Anak mana yang tak ingin melihat orang tuanya bahagia. Saya sebagai perempuan sama ingin membuat bahagia orang tua dengan cara saya sendiri. Salah satunya melalui pendidikan. Dan “masterpiece” yang saya tulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana, semoga jadi kado terindah untuk mama dan ayah. Tak hanya itu, menjadi langkah awal untuk meniti karir sebagai perempuan cerdas.  

Tak hanya harapan, kedepannya penelitian yang saya lakukan di jenjang S1 tentang batas usia perkawinan, yang melihat dari sisi saya sebagai perempuan baik itu dampak bagi dirinya maupun dampak untuk bangsa, yang ingin saya kembangkan di jenjang S2. Dengan tujuan salah satunya, menyemangati perempuan-perempuan Indonesia, termasuk saya pribadi. Perempuan punya kesempatan banyak untuk belajar, untuk melihat dunia luar, untuk berwawasan luas. Karena persoalan perempuan tidak sedikit dan selalu menarik untuk dibahas. Maka dari itu, saya sebagai perempuan layak mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di jenjang S2.

#PerempuanIndonesia
#PerempuanCerdas
#PerempuanBisa

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar