cerita mbun

Sering Ditanya “Kapan” Saat Lebaran? Begini Jawabannya!

Pertanyaan kapan saat lebaran

Sebentar lagi lebaran 2024 momen libur yang paling dinanti karena bisa mudik dan bertemu sanak saudara. Bagi yang sering ditanya "kapan" oleh saudara mungkin bertemu saudara adalah hal yang menyebalkan.

Keadaan serba salah gini jadi bikin emosi sendiri. Pasalnya, kalau tidak dijawab takut dikira tidak sopan, kalau dijawab bingung juga takutnya malah membuat sakit hati orang yang bertanya.

Padahal ya, orang yang bertanya itu sebetulnya tidak peduli sama keadaan kita. Mau kita belum lulus, pengangguran, belum menikah dan belum punya anak, mereka sama sekali tidak peduli. Hanya ingin ada topik obrolan saja biar tidak canggung.

Di situlah permasalahannya, kenapa sih harus tanya kapan wisuda, bekerja, menikah dan punya anak? Topik obrolan kan banyak bukan soal kehidupan pribadi saja. Bisa ngobrolin masalah negara ini misalnya? Kan lebih berbobot tuh lebaran bahas negara atau perang dunia, haha.

Belum lagi usia kita yang terpaut lebih muda dari pada si penanya, membut kita yaudahlah “pasrah” saja menerima semua bombardir pertanyaan. Lucunya nih, satu orang selesai bertanya, ada yang datang lagi tanya dengan hal yang sama. Begitu terus sampai semua kumpul, pertanyaan akan selalu ada dan kita akan terus “digoreng” hingga selesai. Habis maaf-maafan, nambah dosa lagi nggak sih? Wkwkwk.

Kenapa Sih Harus Bertanya Kapan?

Tulisan ini bukan hanya untuk yang ditanya kapan, tapi juga bagi yang bertanya. Please atuh, kaya nggak ada pertanyaan lain lagi aja. Sepenting itu kah jawabannya bagi kalian wahai yang bertanya?
Kenapa harus bertanya kapan nikah saat lebaran
Sumber: Canva

Pertanyaan yang terdengar sepele namun sangat menyayat hati bagi yang mendengarnya. Pasalnya kita sudah berjuang dan berusaha namun kenyataannya belum bisa menjadi standar masyarakat Indonesia. Kan kalian juga tidak lihat prosesnya?

Standar masyarakat Indonesia adalah habis lulus kuliah, bekerja, menikah dan punya anak. Apakah sudah selesai? Tentu tidak! Akan muncul lagi pertanyaan “kapan nambah lagi?” Dikira lagi beli ketoprak kali ya, mau nambah atau nggak, wkwkwk atau semudah membelinya di pasar.

Gimana tidak makin sebal, yang bertanya adalah orang yang sama sekali tidak tahu dan melihat prosesnya. Kerabat jauh yang hanya kumpul pada acara-acara tertentu atau lebaran. Di saat kita sedang pusingnya sama proses, mereka malah bertanya kapan?

Ya, memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan orang yang bertanya juga sih. Para orang tua yang beda pemikirannya dengan kita mungkin menganggap pertanyaan kapan adalah bentuk perhatian. Tapi, sejauh ini sih aku tidak merasakan itu malah merasa dikasihani.

Hayoloooh, gimana ya kalau yang diberi pertanyaan itu merasa dikasihani? Atau siapa tahu memang belum ingin menikah tapi sudah diberi pertanyaan yang seakan segera menyuruh menikah.
“Jangan pernah berkomentar sama orang yang tidak bisa dirubah dalam waktu 3 menit.” 
Kamu hanya boleh berkomentar dengan, “Tali sepatu kamu putus tuh, benerin dulu gih takut jatoh!” itu bisa diterima karena masih bisa dibetulkan dalam waktu singkat. 

Bukan dengan komentar, “Belum nikah juga? Cepetan gih nikah, si A mah udah mau punya cucu lagi.” Terlihat jelas kan perbedaannya mana yang bisa kita rubah dan tidak dalam watu yang singkat?

Jadi serba salah kaya Raisa. Daripada bertanya, mending dirubah saja topik obrolannya yuk!

Jawaban Jika Ditanya Kapan. Enaknya Serius atau Bercanda?

Pengalaman dari zamannya masih kuliah hingga sekarang aku selalu dibombardir dengan pertanyaan kapan. Bisa dibilang aku sudah pro, haha. 

Lebarannya belum, aku sudah overthingking duluan. Takut banget jadi bahan boddy shamming di keluarga.

“Gemuk banget sekarang ya ampun.” Pernah aku dikomentarin, “Jangan gendut-gendut dong Kak, turunin lagi beratnya mentang-mentang sekarang udah laku.” Hah gimana gimana?

Aku bilang saja, “Alhamdulillah bahagia nggak ada beban, jadi gemuk deh.” (mohon maaf nih ya, tanpa bermaksud bilang yang kurus tidak bahagia). Biar nggak usah ditanya lagi aja, huhu. 

Banyak yang sok tahu juga katanya karena pakai kontrasepsi. Malah jadi nyalahin kontrasepsi pil KB, suntik, dll. Padahal nggak pakai kontrasepsi. Ahh, yasudahlah.

Kalau ditanya lagi kapan lulus atau bekerja? Bilang aja minta tolong kerjain skripsinya dan carikan pekerjaan. Beres Kalau ditanya kapan nikah? Begini jawabannya!

1. “Emang Kalau Dikenalin, Mau Diapain om/tante?”

Biar nggak serius amat jawabnya dengan nada bercanda aja. Biar kamu yang diberi pertanyaan juga tidak jadi beban pikiran.

Kalau gitu kan yang nanya jadi ikutan bingung. Enaknya diapain? Digoreng atau dipepes ya, hihi.   

2. Kalau Nggak Sabtu ya Minggu

Jawaban ini biasanya cocok bagi yang sudah lama pacaran namun juga bepum menikah karena beberapa faktor.
Pertanyaan kapan punya anak saat lebaran
Sumber: Canva 
Diajak bercanda aja biar pada ketawa dan nggak tegang, hehe.   

3. Emang Kalau Nikah, Mau Dibiayain om/tante?

Mengingat biaya resepsi nikah yang mahal biasanya nabung dulu uangnya, tapi yang nanya sudah tidak sabar. Mungkin mau ngasih amplop yang besar, hehe.

3. Bantu Carikan Jodoh Dong

Kalau kita memang lagi ikhtiar mencari jodoh, bilang saja minta dicarikan jodohnya. Siapa tahu malah dicarikan beneran dengan yang terbaik ya.
  

4. Pakai Cincin Nikah Transparan

Cincin nikah aku transparan, kalau kamu nggak bisa lihat berarti amal baikmu kurang, hihi. Tentu saja ini kalau untuk yang seumuran ya atau bisa juga dengan yang lebih tua tapi tetap gunakan bahasa yang halus.

5. Lagi Fokus Karir

Kamu bisa menjawab sedang fokus karir agar bisa mandiri secara finansial. Dengan begitu orang lain jadi tahu apa yang sedang kita prioritaskan.

Apapun jawabannya kalau ketemu sama orang yang julid pasti akan bertambah terus pertanyaannya. Daripada makan hati, mending senyuman aja, hehe.

Untuk pertanyaan kapan punya anak, sebaiknya stop deh untuk dipertanyakan. Rasanya sedih banget menanti penantian panjang terus tiba-tiba ditanya kapan punya anak. Kan kalau sudah punya anak juga kelihatan dari perut yang membesar.

Aku tahu banget rasanya, jadi tidak pernah bertanya kapan untuk hal apapun apalagi menyangkut anak. Semoga kita selalu dimudahkan dalam mudik lebaran ya, hehe.   


Kesimpulan

Berhenti bertanya jika hanya kepo atau sekedar basa basi yang sudah basi. Banyak beragam isu perbincangan yang lagi hits yang bisa diperbincangkan. Menambah wawasan juga mengedukasi, hehe.

Bagi yang sering ditanya kapan, sebelum menjawab tarik nafas dulu yaaa, jangan dimasukkan ke dalam hati. Anggap saja angin lalu. Semoga kita bisa mengambil sisi positifnya ya. 

Related Posts

Posting Komentar