cerita mbun

Q.S. Al-Insyirah: Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Bersama kesulitan ada kemudahan

Setiap manusia pasti pernah mengalami masalah termasuk orang yang kelihatannya bahagia sekalipun. Meski yang ditayangkan di media sosial selalu hal yang bahagia, tapi tak banyak orang tahu bagaimana sulitnya hidup. Film saja, yang ditayangkan yang lulus sensor kan? Biarkan susahnya yang tidak lulus sensor tidak usah ditayangkan di media sosial.

Aku selalu percaya kalau setiap kesulitan yang kita alami ada jalan keluarnya. Meski tidak saat itu juga dan butuh waktu. Di situlah kita diminta sabar. Selalu meyakini kalau Allah tidak pernah tidur dan tahu apa yang terbaik buat hambanya.

Setiap masalah yang aku rasakan artinya aku mampu mengatasinya, kalau masalah yang aku rasakan terjadi pada orang lain, belum tentu orang lain mampu menghadapinya. Makanya masalah itu diberikan pada kita karena Allah tahu kita mampu menghadapinya.

Proses memahami ini juga bukan hal yang mudah. Ada naik turun. Pernah nggak sih kalian ketika ada masalah merasa Allah menuntun jalan sesuai masalah yang kita hadapi?

Seperti yang aku hadapi saat ini merasa sedang kesulitan, ketika baca Al-Qur'an ada ayat yang menunjukkan tentang kegelisahanku. Nonton Youtube, tiba-tiba muncul video Abi yang membahas tentang kerisauanku.   

Q.S. Al-Insyirah, Bersana Kesulitan Ada Kemudahan

Kapan lalu aku membuat story tentang surat Al-Insyirah ini, ada teman yang berkomentar kalau dia selalu mengamalkan Surat Al-Insyirah ini. Masya Allah dia sudah mengamalkannya sejak SD ada ujian sekolah hingga sekarang mau ada masalah atau tidak selalu dibacanya setelah shalat sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Masya Allah.

Begitu juga dengan Najwa Shihab yang menceritakan kalau orang tuanya selalu menasehati jika ada ujian untuk amalkan Surat Al-Insyirah ini. Pun ketika kita sedang ragu atau deg-degan.
Setelah kesulitan ada kemudahan
Sumber: Canva
Aku menjadi notice dengan surat ini pun setelah mendengar ceramahnya Abi Quraish Shihab. Favorit kajianku setap bulan Ramadan, ceramahnya begitu menenangkan dan menyejukkan, bagiku ceramahnya Abi ini mudah dipahami.

"Iya ya, setelah kesulitan ada kemudahan."
"Tidak selamanya gelap, besoknya pasti ada matahari lagi."
"Hari ini mungkin aku sedih, tapi nanti aku pasti bahagia lagi."

Tak selamanya bahagia dan sedih. Ada fase-fasenya kita mengalami titik terendah dalam hidup kita. Merasa sendiri dan bingung harus melakukan apa.  

Baca surat Al-Insyirah, hati akan dilapangkan karena memang ayat ini dikhususkan bagi orang yang sedang rapuh dan tidak stabil.

Termasuk aku yang sedang diuji finansial rumah tangga pasca resign-nya suami dari tempat kerjanya yang lama. Berwirausaha ternyata tidak mudah. Tapi, aku yakin pertolongan Allah itu nyata karena aku pernah mengalami juga fase di mana kami semua menganggur, lalu Allah bukakan jalannya.

Pertolongan Allah itu Nyata Adanya

Setelah dipikir-pikir, aku selalu diuji dengan masalah finansial. Orang tua sampai harus kerja banting tulang untuk membiayai anaknya. Melihat orang tua yang morat-marit aku bertekad tidak akan seperti orang tua yang selalu kesulitan dalam finansial.

“Pokoknya nanti aku kalau sudah lulus mau kerja keras.”
“Aku akan punya perencanaan keuangan yang baik di masa depan sehingga tidak akan kesulitan dengan ujian keuangan.”p
“Aku tidak akan mencontoh orang tua dalam manajemen keuangan yang menurutku masih kacau sehingga tidak punya tabungan dan dana darurat yang cukup.”

Rencana tinggallah angan. Nyatanya ketika aku memasuki kehidupan kerja, tidak semudah itu malah hampir menyerah. Rasanya kok sulit sekali untuk mendapatkan gaji yang layak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan. Bagaimana mau membantu orang tua kalau biaya hidup sendiri saja masih kekurangan?

Aku pernah merasa dunia tidak adil bagi orang-orang sepertiku. Banyak orang yang menaruh harapannya kepadaku tapi aku merasa tidak berguna dan manfaat.

Padahal di kampus aku termasuk yang rajin. Kok kenapa harus sulit sekali ya bekerja dengan gaji yang sesuai. Faktanya memang dunia akademi dengan praktisi jauh berbeda. 

Hingga aku memilih menikah saja agar bisa sama-sama meraih kesuksesan. Ternyata rumah tangga juga tidak mudah. Malah yang orang tua alami terkait finansial aku juga alami dengan suami. 
Allah tahu apa yang hambanya butuhkan
Sumber: Canva
“Ya Allah mau kaya raya kok susah banget ya.” Semakin dikejar justru malah tidak tercapai dan semakin cape. 

Kok tidak sesuai dengan rencana-rencanaku yang tidak ingin mengalami keuangan seperti yang orang tua alami malah aku alami juga. Yaa Allah... aku nulis ini sampai nangis. Aku yang selalu dibanggakan merasa “berakhir” seperti ini.

Kok makin kesini aku merasanya semakin tidak cukup. Kebutuhan semakin banyak. Sedangkan income berkurang. Rsanya ingin selalu mengeluh. Melihat teman-teman berhasil, sedangkan aku masih "terlambat".

Hingga aku muhasabah diri kalau pertolongan Allah itu nyata. Sebetulnya yang kita butuhkan memang makan dan minum. Kalau ditany6ma prestasi apa hingga hari ini? Bertahan hidup hingga hari ini saja sudah sebuah prestasi bagiku.

Yaa Allah...maafkan, ampuni hamba yang tidak pernah merasa cukup padahal Engkau telah memberi rezeki kami melalui makanan yang kami makan. Menolong kami melalui perantara melalui teman yang membantu kami.   

Meski kami belum bisa membeli yang kami mau. Tapi, Allah sudah cukupkan rezeki kami. Alhamdulillah kami masih bisa makan dan minum atas rezekinya.

Ada jalannya untuk memenuhi kebutuhan kami. Entah rezeki dari suami, aku atau anak. Alhamdulillah payment blog selau datang disaat kami memerlukannya. 

Tanpa disadari memang pertolongan Allah itu nyata. Hidup bukan seberapa banyak yang kita punya, tapi seberapa banyak kita bersyukur. 

Bersyukur Allah beri kami kesehatan dan masih bis berkumpul bersama keluarga. Selalu dimudahkan jalannya. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Dalam Surat Al-Insyirah mengajarkan kita untuk jangan melihat hanya pada kesulitan itu. Tapi, jemput kesulitan itu untuk diselesaikan, jangan hanya berdiam diri. Bekerjalah sungguh-sungguh hingga ia letih.

Masya Allah, perlahan aku bangkit dan kami sama-sama bekerja kerasa untuk bisa mencapai impian kami. Meskipun tidak berlimpah, Allah memberi kecukupan bagi kami. Cukup untuk kami. Mengevaluasi lagi rencana-rencana keuangan.

Allah berikan jalan aku buat ngeblog. Bukan hanya materi yang aku dapet, tapi aku juga dapat teman baik, komunitas yang selalu support yang tak bisa ditukar dengan uang. Alhamdulillah.

Kesimpulan

Membaca surat Al-Insyirah ini mudah-mudahan bisa mendapat topik dan ketenangan jiwa setiap dalam masalah yang sudah kita hadapi.

Terus bersyukur atas nikmat yang Allah berikan pada kita. Allah tahu yang terbaik untuk umatnya, karena setiap harta yang kita miliki ada pertanggungjawabannya masing-masing.
  

Related Posts

Posting Komentar