cerita mbun

Manfaat Membersihkan Rumah Bagi Kesehatan Mental

14 komentar
Membersihkan rumah bagi kesehatan mental

Aku termasuk orang yang paling tidak suka melihat rumah berantakan. Apalagi semenjak punya anak, banyaknya membersihkan rumah bisa dua kali lipat dibanding biasanya. Aku tidak setuju jika memaklumi rumah berantakan gara-gara ada anak kecil. 

Justru karena aku punya anak kecil rumah harus selalu rapi agar terhindar dari berbagai penyakit. Apalagi anak kecil rentan terhadap kuman dan bakteri. Jangan sampai deh rasain rawat inap karena bakteri lagi.

Jangan tanya berapa kali aku mengepel dan menyapu lantai. Tak terhitung saking banyaknya. Paling pusing kalau bekas makan Aqlan berantakan, nasinya berserakan kemana-mana. Tidak apa-apa yang penting mau makan, urusan bersihkan remeh pun jadi terbiasa, hehe.

Rumah yang selalu aku rapikan saja masih kecolongan terhadap penyakit, apalagi jika tidak dibersihkan? Manfaat membersihkan rumah banyak banget, selain terhindar dari berbagai penyakit, tidak disadari membersihkan rumah justru bisa menjaga kesehatan mental kita loh.

Manfaat Membersihkan Rumah Sebagai Self Healing

Disaat orang-orang mengartikan self healing sebagai jalan-jalan ke tempat wisata, buatku manfaat mengepel lantai rumah sudah sebagai proses penyembuhan luka batin atau dikenal dengan self healing.

Aktivis fisik bisa membuat kita bisa mengendalikan diri. Jika aktivitas membersihkan rumah ini dinikmati, fisik dan mental akan terasa lebih segar. 

Self healing dengan membersihkan rumah
Jujur saja pekerjaan yang mungkin malas dilakukan sebagian orang, justru aku menyukainya. Dari kecil aku suka membersihkan rumah. Aneh ya? 

Mungkin karena aku seorang introvert yang lebih nyaman di rumah, sehingga aku ingin menciptakan suasana rumah yang bersih sehingga aku makin nyaman berasa di dalam rumah.

Makanya, aku bisa jadi pusing sekali jika melihat rumah yang kotor. Meski cape, paling tidak mengepel lantai adalah jalan ninjaku untuk merasakan nyaman di rumah. Manfaat menyapu bagi tubuh yang aku rasakan ketika membersihkan rumah sebagai self healing sebagai berikut:

1. Tidur Menjadi Lebih Nyenyak

Aku tidak punya asisten rumah tangga, sehingga semua urusan domestik aku kerjakan sendiri. Ketika bekerja dulu, setiap pulang kerja aku pasti membersihkan rumah. Sehingga aku bisa tidur lebih nyenyak setelahnya. Aroma dari pengharum lantai bagiku seperti aroma terapi tersendiri, hehe.

Dulu semasa kuliah kalau pulang ke rumah hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan rumah. Mama sampai bilang “rumah jadi bersih kalau Kakak pulang”, haha.

Bedanya aku dan adikku adalah soal membersihkan barang. Makanya hal pertama yang aku lakukan ketika pulang ke rumah adalah membersihkan kamar adikku. Bikin pusing kepala lihat uang berantakan.

Disisi lain adikku senang aku bersihkan kamarnya, tapi disisi lain dia juga ngomel-ngomel karena banyak barang yang aku buang, haha.  

2. Semakin Produktif

Kalau rumah bersih dan wangi, membuat kita semakin produktif. Suasana yang ditimbulkan menjadi nyaman sehingga kita bisa fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Apalagi aku yang kerjanya dari rumah, penting sekali bagiku suasana rumah yang bersih.

Biasanya aktivitas menulis pun aku lakukan ketika sudah mengepel lantai. Karena aku lebih suka menulis di meja laptop duduk di lantai daripada di kursi. Jadi, kegiatanku banyak di lantai. Makanya kotor sedikit langsung sapu, hehe. 

3. Melepas Hormon Endorfin

Ada perasaan bahagia setelah membersihkan rumah. Rasanya puas banget kalau habis membersihkan rumah.

Waktu yang nyaman buat beberes biasanya weekend. Setelah libur dari rutinitas sehari-hari, waktunya dimanfaatkan untuk membersihkan seluruh rumah. Setelah itu jadi lebih semangat lagi. 

4. Mengatur Emosi

Manfaat menyapu bagi tubuh kita jadi bisa lebih mengatur emosi lagi. Aktivitas yang berulang ini membuat kita tahu apa yang harus kita kerjakan terlebih dahulu.

Menyapu lantai dan mengelap barang-barang membutuhkan kesabaran. Belum lagi kalau Aqlan sampai bolak balik ketika aku mengepel lantai. Haduh rasanya gemas sekali. Dari situ kita bisa mengatur emosi kapan waktu terbaik untuk beres-beres.

5. Melatih Konsentrasi

Banyaknya bagian rumah yang dibersihkan membuat kita fokus dengan apa yang akan kita lakukan terlebih dahulu. Aku tidak ingin ada bagian yang terlihat kotor, maka dari itu aku fokus membersihkan bagian yang dirasa sulit dulu seperti membersihkan dinding dari debu, mengelap meja-meja, menyapu dan terakhir mengepel lantai.

Dilansir dari Klik Dokter, peneliti di Universitas Princeton, AS, menemukan jika rumah yang kotor membuat pemiliknya rentan terhadap depresi. Membersihkan rumah dinilai bisa membantu kita keluar dari stres. Makanya, rumah yang bersih membuat pemiliknya minim depresi.

Biar nggak depresi dan mental tetap terjaga, aku punya beberapa tips membersihkan rumah. 

Tips Membersihkan Rumah Agar Kesehatan Mental Terjaga

Jadwalkan membersih rumah

Kadang aku merasa bosan dan cape dengan rutinitasku. Tapi, ternyata secara tidak langsung justru membuat aku semakin terkendali psikisnya. Kesibukan itu sendiri yang telah mengikis pikiran yang kerap kali overthingking.

1. Jadwalkan Membersihkan Rumah 

Sebagai ibu rumah tangga yang suka membersihkan rumah, aku punya jadwal sendiri untuk membersihkan rumah. Pagi-pagi saat Aqlan belum bangun aku sudah siap dengan peralatan pembersih rumah, hehe.

Kalaupun sudah bangun aku belum membersihkan rumah, biasanya aku meminta Aqlan untuk menunggunya diteras rumah sembari memainkan mainannya.   

Lalu pada sore hari rumah kembali berantakan. Aku hanya mengepel lantai saja. Kalau tenagaku sudah habis, aku hanya menyapu, hehe.

2. Jadikan Kebiasaan Membersihkan Rumah

Mungkin pekerjaan domestik membersihkan rumah terlihat membosankan. Tetapi, buatku itu jadi healing tersendiri. Rasanya tubuh pun jadi segar setelah mengepel lantai. Ada kepuasan tersendiri.

Untuk itu, biasakan membersihkan rumah agar menjadi rutinitas. Jangan menunda-nunda, nanti malah jadi semakin malas untuk membersihkan. Pilih mana rumah yang kotor atau yang bersih?

3. Biasakan Simpan Barang Sesuai Tempatnya

Agar membersihkan rumah tidak terlalu berat, biasakan menyimpan barang sesuai pada tempatnya. 

Awalnya berat karena harus menuju tempat awal untuk menyimpan barang pada tempatnya semula. Pelan-pelan jika dilakukan makan akan jadi terbiasa. Coba deh!

4. Tidak Menunda Pekerjaan Rumah

Jangan menumpuk cucian piring. Itu akan menambah menumpuknya pekerjaan rumah. Jika selesai makan langsung cuci piring.

5. Lakukan Satu per Satu

Jika dikerjakan semuanya dalam satu waktu memang sangat melelahkan. Lakukan satu per satu agar semakin ringan. Misalnya membersihkan kamar mandi satu minggu sekali.






Related Posts

14 komentar

  1. Saya termasuk yang suka bersih-bersih di rumah. Memang paling tidak suka melihat barang-barang di rumah berantakan dan memang selalu ada kepuasan setelah selesai mengerjakan pekerjaan di rumah

    BalasHapus
  2. Rumah bersih hati tenang dan jiwa pun bahagia. Memang yaa related sekali antara kebersihan dan kebahagiaan itu.

    BalasHapus
  3. Beberes rumah, sampai saat ini tiap mau mulai beberes rumah bawaannya kayak hadehh capek banget padahal belum dimulai wkwkwk tapi memang balik lagi ke mindset. Harus jadiin momen beberess rumah sebagai healing dan betapa kita bakal dapet dampak baik setelahnya kayak yang disebutin di atas.

    BalasHapus
  4. Dulu pas punya anak satu aku juga gt. Bete banget kalau rumah berantakan. Tapi semenjak punya ank 4 jadi lebih berdamai dg diri sendiri. Membereskan hanya seperlunya saja sehingga energi bs disimpan buat aktivitas lain. Jd aku ga memaksa diri rumah harus selalu rapi karena malah bikin stress kalau terlalu menuntut kayak gt. Cuma memang aku punya jadwal beres2 tiap hari. Biasanya aku beres2 stelah isya. Kamar tidur harus rapi dan bersih. Itu wajib banget kalau aku. Kalau ga rapih malah ga nyaman istirahat. Kalau ruangan lain masih bs ditolerir sih wkwk.

    BalasHapus
  5. Setuju banget ini... Kalau rumah udah bersih dan wangi, kita pun jadinya semakin produktif. mau sebesar apapun rumah yang kita tinggali kalau gak bersih ya nggak akan terasa nyaman..

    BalasHapus
  6. Saya tuh paling malas bersih-bersih rumah loh mbak wkwk mama saya sampe ngomel2 terus karena punya anak gadis tapi gak mau bantu mamanya bersih-bersih. Eh pas sudah tinggal sendirian, saya baru sadar kalau rumah bersih itu jauuuuh lebih nyaman dan menenangkan likiran. Kerja juga jadi lebih nyaman. Saya benci banget deh kalau kaki ini merasakan debu2 dan pasir di lantai wkwk. Alhamdulillah saya sekarang gak malas lagi bersih2 rumah.

    BalasHapus
  7. Pernah liat konten yang mengatakan kalo kondisi rumah (bersih/berantakan) seseorang itu mewakili kondisi mentalnya.

    BalasHapus
  8. Saya sedari anak-anak kecil masih baalita, rumah selalu rapih, danitu coba saya ajarkan pada anak-anak dan mereka paham meski hasilnya terkadang tak sempurna sesuai harapan. melihat rumah rapi dan bersih adalah kepuasan tersendiri.

    BalasHapus
  9. Pastinya diri akan menjadi lebih tenang kalau lihat rumah bersih plus rapi. Akan berbeda ketika berantakan, secara otomatis akan membuat diri stress melihatnya

    BalasHapus
  10. cukup berpengaruh kalau dalam kehidupan sy mbak, ketika rumah berantakan. Namun, kalau pas sedang capek Ada kalanya juga membiarkan berserakan.

    BalasHapus
  11. Walau ga secara menyeluruh area rumah ku bersihkan paling tidak barang tertata rapi. Kalau lihat rumah berantakan emang bikin mood jadi kacau dan malas mengerjakan hal lainnya.

    BalasHapus
  12. Gagal fokus sama remahan nasi yang tercecer, tapi penting anak mau makan. Hehe lagi di fase kayak gini, rasanya makan tiga kali ngepelnya juga. Padahal kalau jadwal ngepel biasanua seminggu sekali 😆

    BalasHapus
  13. Sepakat mbak, sebaiknya dijadwalkan untuk membersihkan rumah yang sifatnya tidak dilakukan harian agar tidak senewen, ujung-ujungnya bukan self healing malah marah-marah sendiri. Saya juga tipikal menikmati membersihkan rumah sebagai sarana me time, puas banget kalau rumah jadi bersih dan nyaman

    BalasHapus
  14. Membersihkan rumah benar-benar membantu sih setidaknya pandangan mata gak ruwet gitu kan.

    BalasHapus

Posting Komentar