cerita mbun

10 Tips Atasi Anak GTM

 

Tidak Pilih-Pilih Makanan

Saat Aqlan mau MPASI tuh deg-degan banget rasanya. Bingung kasih makannya, takut ada efek samping yang gak baik. Belum dimulai udah overthingking

Nah aku singkirkan overthingking dengan banyak baca artikel apa saja yang harus dipersiapkan. Aku juga bertanya di aplikasi the Asianparent, mana yang harus dilakukan. Memberinya makanan instan atau empat bintang. Bermacam jawabannya, membuatku tercerahkan.

Karena banyak pertimbangan, akhirnya aku coba yang instan dulu. Masya Allah, kaget banget aku liat Aqlan lahap banget sampai disosor piringnya. Seperti orang kelaparan, wkwkwk.

Jadi semangat suapinnya dan seminggu kemudian mulai coba buat makanan sendiri. Dan Alhamdulillah juga Aqlan suka, bikin apapun selalu dimakan. 

Merasa berhasil kasih MPASI Aqlan, sampai tiba saatnya mengalami Aqlan gak mau makan ketika usia nya sudah 1 tahun lebih. Awalnya semangat banget mau makan tapi ketika disuapin malah ekspresinya seperti kecewa. "Kok gini ya makanannya", mungkin akan bilang seperti itu kalau sudah bisa bicara. 

Sama seperti orang dewasa mungkin Aqlan bosan makannya, lagi males makan atau sedang merasa kesakitan. Waktu bulan puasa pengennya makan sendiri dan dilempar-lempar. Yang cukup bikin pusing kepala aku, karena liat remeh dimana-mana.

Alhamdulillah sekarang lagi ada di fase mau makan tapi kadang lauknya dia ambil sendiri. Jadi kan ketika aku mau suapin mulutnya udah penuh sama lauk. Bermacam-macam fase ketika mau makan tapi gak bikin aku nyerah. Berikut tips atasi anak gtm versiku.

1. Makan Teratur di Jam yang Sama.

Aku tanamkan jam makan Aqlan yang gak berubah. Artinya tiap hari rutin jam segitu. Pagi saat bangun tidur antara jam 6 sampai jam 8. Makan siang jam 11-12. Makan sore jam 5-6.

Dengan rutin makan pada jam yang sama akan menjadi kebiasaan bagi anak. Dan anak akan tahu kalau jam tersebut sudah waktunya untuk makan. Anak akan menyiapkan diri untuk makan. Sehingga ketika akan makan, anak menyambutnya dengan baik.

2. Selalu Tanya Anak Ingin Makan Apa

Aku selalu memperlakukan Aqlan sama seperti pada orang dewasa. Artinya selalu bertanya apa yang dia inginkan meski dia belum mengerti. Tapi dengan kita selalu bertanya pendapatnya melatih anak berpikir dan lama-lama bisa menjawab dengan gerakan tubuhnya. Kadang memperlihatkan seolah ia sedang berpikir untuk menjawab sesuatu. 

Tanyakan ingin makan sama apa menjadi hal rutin aku tanyakan ketika mau mengambil nasi atau ketika belanja sayuran. Terlihat Aqlan sangat antusias ketika aku tanyakan itu. Dan aku selalu ajak Aqlan belanja sayur agar dia dapat melihat berbagai macam sayuran. Biarkan anak memilih dan melihat sendiri sayuran. 

Aqlan gak mau makan tomat kalau aku masak sayur sop ayam. Tapi, ketika melihat sayuran tomat di warung sayur, dia sangat senang sekali. Bahkan langsung melahapnya. Perlahan ia jadi mau makan tomat meski hanya sedikit.

3. Jangan Paksa Anak

Seperti halnya kita jika sedang tidak ingin makan. Ditawarin makan apapun kalau lagi gak mau makan, ya susah. Apalagi jika sakit, pasti sudah males makan kan? Begitu juga dengan anak. Tumbuhnya gigi bisa jadi salah satu penyebab anak jadi gak mau makan.

Jangan pernah paksa anak makan. Justru itu akan menimbulkan trauma. Kita juga gak mau kan kalau dipaksa? Sama halnya dengan anak. Semakin dipaksa, semakin anak rapat menutup mulutnya.

Tetap rutin beri makan di jam yang sama setiap hari meski gak mau makan. Nanti juga ada saatnya anak kembali menyambut makanannya. Kitanya aja harus lebih sabar lagi ketika melihat anak menggelengkan kepalanya ketika mau diberi makan. Udah pasti kesel yaa Bun, hehe.

4. Variatif menu

Bosen ya kalau makannya itu-itu melulu. Pasti kita juga pengen kan setiap hari makan dengan menu yang berbeda. Jangankan besok, sore aja rasanya pengen ganti menu. Apalagi kalau malem, mata juga ikutan laper ngebayangin makan seblak kayanya enak, bakso, mie ayam, huaaaa ...

Anak juga sama harus dikenalkan berbagai macam menu. Agar tidak bosan dan kita jadi tahu apakah anak alergi terhadap suatu makanan atau tidak. Disinilah kreatifitas kita diuji. Sampai bingung mau masak apalagi rasanya semua sudah dicoba.

Awalnya aku merasa aman karena Aqlan suka banget sama ikan. Kalau makan sama  ikan, lahap banget sampai pernah nambah. Jadinya kasih ikan terus. Meski gak tiap hari juga, tapi lumayan sering. Meski anak favorit dengan ikan, tetap kita harus ganti menu setiap hari.

Ketika Aqlan berobat karena kulitnya yang ruam, ternyata Aqlan alergi. DSA-nya bilang kalau makan terus menerus dengan menu yang sama justru bisa menimbulkan alergi. Yang tadinya tidak alergi, jika diberi setiap hari bisa menjadi alergi. Hati-hati ya, Bun...

Setelah aku ingat-ingat, betul juga ketika mau lebaran Aqlan makannya protein terus. Ayam, ikan daging sapi terus jadinya malah alergi. Jadi lebih berhati-hati sekarang. Misalkan ikan satu minggu sekali. Begitu juga dengan protein yang lainya, dibuatkan jadwal agar tidak terlalu sering dan diberi jarak dengan protein hewani lainnya.

5. Makan Bareng Anak

Nah, ini kebiasaan  baru yang aku gak nyangka ternyata bikin anak juga lahap makan. Kalau aku lagi makan, Aqlan suka ikutan pengen makan juga. Entah nasi atau lauknya yang dia ambil.

Kakak kelasku bilang itu tandanya Aqlan pengen makan bareng. Yaudah kita jadi makan bareng. Resikonya aku jadi gak bisa makan pakai sambal, wkwkwk. 

Makan bareng juga gak selalu setiap kali makan. Tergantung momen dan lauknya juga sih. Karena ada kondisi ketika saat jam makan Aqlan, aku masih belum laper. Kalau ini kondisional saja jadinya.

6. Biarkan Anak Makan Sendiri

Biarkan anak menikmati waktu makannya sendiri. Eksplorasi makanannya, melihat, memegang dan merasakan teksturnya. Dengan begitu anak jadi tidak pilih-pilih makanan. 

Sebelum aku biasakan makan sendiri, pintarnya Aqlan udah meminta ingin makan sendiri. Menguji kesabaran banget ujung-ujungnya malah dilempar-lempar. Gapapa kalau makan sendiri berantakan, asal dimakan. Tapi kalau cuman diberantakin gak dimakan?

Tetap harus sabar, meski emosi sudah diujung tanduk, hehe. Kecuali ikan, Aqlan tetap disuapi. Karena ada durinya bahaya kalau makan sendiri.

7. Beri Cemilan Buah, Sayur dan Snack

Kalau anak gak mau makan, ganti karbohidratnya dengan yang lain. Bisa jagung, kentang, roti, dll. Yang penting ada makanan yang masuk. Pastikan setiap hari makan buah dan sayur.

Kalau snack pasti mau dimakan yaa karena itu favoritnya anak-anak. Rasanya gurih dan tidak membosankan seperti ketika kita sedang makan. Beri cemilan diluar jam makan ya, jadi anak juga tahu kapan cemilan itu harus dimakan. Tidak boleh mengganggu jam makan. 

Aqlan dari bayi gak suka kentang direbus atau kukus. Tapi dia suka kentang digoreng ala McD. Jadi kalau gak mau makan aku goreng kentang untuk pengganti karbohidrat.

Dan Alhamdulillah masih mau. Kalau sebelum satu tahun, Aqlan juga suka makan wortel dan labu siam yang udah direbus. Bagus juga untuk cemilan. Lebih sehat cemilannya.

8. Yakinkan Diri Bahwa Anak Mau Makan

Kita harus percaya diri dan yakin jika sedang memberi anak makan. Jangan overthingking kalau mau dimakan atau tidak, enak atau gak. Kasih aja. 

Tapi juga jangan ekspektasi ketika kita masak makanan favorit anak, kita langsung ekspektasi anak makan dengan lahap. Nanti ketika ternyata anak gak mau makan, kita malah jadi kecewa dan menurunkan mood. Masak jadi gak semangat. Main sama anak jadi cepat lelah. 

9. Buatkan Makanan Kesukaan Anak

Dengan membuatkan variatif menu, kita jadi tahu nih makanan kesukaan anak. Tapi seperti penjelasan nomor 4 tadi, jangan setiap hari diberi makanan kesukaan yang sama, dikhawatirkan bisa alergi. 

Kebetulan ternyata Aqlan berpotensi alergi, dilihat dari lidahnya yang bercak sejak lahir seperti sariawan atau bekas susu. Padahal bukan sariawan.

Dokter bilang kalau anak yang memiliki bercak putih tersebut itu menunjukkan bahwa anak tersebut berpotensi bisa alergi. Meski tidak ada tanda yang menunjukkan kalau Aqlan kesakitan dengan tanda seperti itu. Sama sekali tidak rewel.

Saat itu perawatnya juga bilang, bisa liat YouTube untuk mencari variatif menu, hihi. Dan aku sebagai ibu harus lebih kreatif lagi. Harus lebih diperhatikan lagi makanannya.

10. Bangun Mood Positif Terhadap Makanan

Kita pengen anak makan lahap, tapi kitanya juga gak semangat kasih anak makan. Jangan harap teralisasi, kalau kita sendiri juga malas masak, hehe.

Tapi sebagai  ibu yang gak sempurna (alasan aku saja), malas kerap kali datang menghampiri. Kadang udah cape banget gak pengen masak. Kadang cuman pengen kasih proteinnya aja, seperti ayam goreng, telur atau ikannya saja. 

Kalau aku boleh deh sekali-kali begitu asal jangan setiap hari. Diniatkan untuk kembali mengisi charge agar kembali semangat untuk memasak.

Bangun mood positif dengan cara menceritakan kalau Aqlan sedang makan dengan ayur bayam. Sayur bayam enak loh, bagus untuk kesehatan tulang dan wortel bagus untuk kesehatan mata.

Atau ketika makan dengan ikan kita bisa sambil ceritakan kalau kepalanya lucu ya, dagingnya juga enak. Ikan hidup di air. Bercerita ketika menemani anak juga bisa membangun bonding kedekatan kita dengan anak. Bercerita tentang manfaat dan kenapa kita harus makan setiap hari. 

Penutup

Kalau semua cara sudah dicoba tapi juga tidak berhasil. Yasudah pasrahkan aja sama Allah. Sebaik-baiknya penjaga. Berdoa agar selalu diberi kesehatan dan semangat untuk memasak dan memberi makan anak. 

Kenapa harus sampai berdoa dan minta diberi kesabaran? Karena memang sulit banget dan rutinitas itu emang membosankan. Tapi kalau kita bangun mood positif, yakin deh kegiatan rutin tersebut jadi terasa menyenangkan dan gak berasa meski anak sedang tidak mau makan.

Aku paling pantrang untuk tidak mengganti menu kalau anak tidak mau makan. Misalkan anak tidak suka sayur yang kita masak, terus aku ganti dengan menu yang lain. BIG NO! selain cape masak lagi, boros, hal itu juga bisa membuat anak jadi milih-milih makanan. 

Kalau anak gak mau makan, aku tidak mengganti menu agar anak bisa menghargai makanan. Bahwa kita diberi makan itu harus dimakan bukan untuk  dibuang. 

Terus kalau anak juga gak suka, kita bisa berikan lagi dikemudian hari. Misalkan hari ini Aqlan gak mau makan tomat, aku coba beri lagi dua minggu berikutnya. 

Selalu aku coba terus. Ini bukan maksa yaaa, tapi mengenalkan kalau makanan tersebut penting, enak dan bergizi. Karena anak juga butuh waktu  untuk mengenal makanan dan menerima rasa dari makanan tersebut. Jadi coba aja terus tapi diberi jarak agak lama agar dia kembali mengingat rasa itu.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat. Kalau Bunda yang lain gimana? Punya tips yang berbeda dari aku? Boleh komen dibawah yaaa, terima kasih.





Related Posts

Posting Komentar