cerita mbun

Penat dengan Pekerjaan yang Monoton. Ada yang Pernah Mengalami?

3 komentar

 


Hai, kenalan dulu ya. Kenalin aku Fida, member baru 1 minggu 1 cerita. Ini tulisan pertamaku disini, semoga suka ya. Kenal 1m1c ini karena berawal dari stalking instagram baca tentang blogger yang akhirnya membawaku ke 1m1c. Sudah niat langsung pengen klik daftar, tapi sebentar dulu deh hehe. Sampai 1 minggu mempertimbangkan ini itu, karena sedang mengurus bayi, tidak ada salahnya memacu diri untuk konsisten membuat tulisan setiap minggunya. Karena sejujurnya program 1 minggu 1 cerita ini sudah aku targetkan pada diriku sendiri, tapi tidak pernah berhasil mulus, karena aku yang tidak fokus. Semoga disini semakin membuatku semangat untuk konsisten ngeblog lagi, karena banyak member juga disini yang bisa blog walking untuk aku jadikan semangat, hehe.

Merasa Lelah dengan Pekerjaan Sehari-hari

Selepas lulus kuliah, aku pernah bekerja disalah satu perusahaan swasta. Aku harus masuk jam 8 pulang jam 5 sore. Tidak lebih tidak kurang. Sudah seperti setiap hari pergi ke sekolah saja, tidak boleh terlambat. Awal masuk kerja pasti sesuatu yang excited, melakukan hal-hal yang baru itu sangat menyenangkan buatku. Ditambah relasi dan lingkungan yang baru. Segala sesuatu yang baru selalu membuatku semangat.

Awalnya berjalan lancar karena pekerjaannya membuatku bertambah wawasan. Tapi, lama kelamaan bosan mulai dirasa. Karena merasa sudah tahu "celahnya", setiap hari mengerjakan hal yang sama. Sesuatu yang monoton dikerjakan berulang-ulang membuatku mudah bosan yang diakhiri dengan penat hingga tidak lagi melihat value dalam pekerjaan tersebut.

Aku tak pernah bertahan lama jika bekerja, selalu saja "merasa" bisa melakukan yang lebih dari ini. Semangatku menggebu untuk terus mencari hal yang baru. Aku bosan jika terus duduk didepan layar, setiap hari, sesuai prosedur tanpa bisa mengeluarkan ide dan pendapatku. 

Aku terus mencari tahu pekerjaan apa yang bisa membuatku bertahan lama. Sampai akhirnya aku bergelut di dunia hukum, sesuai jurusanku di kampus. Meski pekerjaan yang paling lama hingga saat ini, tetap saja adakalanya penat itu melanda jika aku kesulitan menyelesaikan sebuah kasus. Sepertinya penat datang ketika aku mulai mendapatkan tekanan pekerjaan. 

Tentu ini bukan hal yang baik dan tidak boleh dibiarkan. Kita jangan mudah melepas sesuatu hanya karena kita merasa penat dengan tekanan disekitar. Seharusnya tekanan itulah yang membuat kita semakin melangkah maju.

Cara Menghilangkan Penat dalam Bekerja

Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan keluh kesahku. Dari kecil aku suka menulis diary, hingga sekarang. Menulis mengalir begitu saja dalam diriku. Tidak pernah merasa penat. Aku bisa menulis lagi, lagi dan lagi. Ketika aku lelah, aku kan membukanya kembali dan melanjutkan tulisannya. 

Sampai saat ini aku masih terus belajar. Sepertinya aku memang tipikal yang tidak bisa berdiam lama disuatu tempat dan melakukan kegiatan yang monoton. Beda dengan di perusahaan swasta yang setiap hari duduk di depan layar komputer, bekerja di bidang hukum membuatku bisa pergi keluar kantor. Meski keluarnya masih dalam konteks pekerjaan, tapi itu cukup membuatku rileks mengerjakannya.

Lalu, kalau aku tidak suka hal monoton apakah aku tidak konsisten? Tentu tidak, ini dua hal yang berbeda. Konsisten dan komitmen masih terjaga dalam prinsip. Karena pencarian adalah proses seumur hidup dan belajar adalah salah satu caranya. 

Disamping itu, aku membuat usaha makanan ringan, yaitu makaroni. Konsepnya aku lakukan sendiri. Rasanya senang bisa menuangkan ide dan gagasan didalamnya. Menjadi "bos" untuk produk sendiri. Memiliki kebebasan waktu meski belum memilili kebebasan finansial, karena ternyata menjalankan bisnis tidak semudah konsep yang dibuat. Setidaknya aku tidak stuck dalam suatu ruangan.

Fokus Terhadap Suatu Pekerjaan

Proses yang tak mudah dan memakan waktu yang panjang. Apalagi sekarang, hadirnya sang buah hati membuat aku harus bisa memanage waktuku dengan baik. Aku hanya harus fokus. "Fokus" yang selama ini aku abaikan padahal itu adalah hal yang paling penting. Itu adalah kuncinya.

Ketika kita kehilangan fokus, maka kita tidak mengerti lagi apa yang sedang kita kerjakan. Tidak tahu lagi tujuannya untuk apa. Yang ada, kita malah melupakan hal yang seharusnya sudah kita kerjakan dari dulu. Sehingga sering muncul penat daripada semangat.

Oke, jadi aku harus fokus! (Tatap mata ojan, hehe). Agar tujuan dan keinginan tetap terjaga. Ada yang pernah mengalami dualisme yang aku rasakan? Hehe share yuk di komentar.

Related Posts

3 komentar

  1. Lw saya sih pernah kak, ngalamin. Sebenarnya bukan penat, tapi mungkin karena kurang niat dan lingkungan sekitar pekerjaan yang membuat penat tuh. Soalnya aku pernah awal kerja pas pertama kali kerja 1 tahun baru pulang, tapi setelah pindah cuma masa penjajakan traineng 3 bulan udan pindah lagi, giliran mulai nyaman di 1 tempat kena gusur alam (banjir n corona), akhirnya awal corona sampai sekarang saya cuma dirumah aja nulis2 di blog, ngundi nasib disini siapa tahu tidak mengecewakan. Walaupun 1 sen pun belum aku kantongi tapi aku suka, nyaman, pokok gitu deh. Tema penatku malah belum jadi tinggal dikit lagi. 1M1C ebanyakan cewek, emak2, tapi asik uga ikut gabung. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah sama yaa kak, nulis itu bikin nyaman bgt pokoknya. Semoga hobinya bisa menghasilkan yaa kak.
      Saya juga baru gabung kak, mama muda anak 1 wkwkwk.

      Hapus
    2. iya kak. terutama jika saya tak mampu mengungkapkan secara langsung, paling aku tulis di blog kak.

      Hapus

Posting Komentar