Tentu saja waktunya dibatasi dan tidak berlebihan. Jika anak sudah terlanjur terpapar, kita harus lebih tegas untuk membuat aturan batas anak menggunakan media digital.
Bagi anak usia 1-3 tahun sebaiknya memang tidak usah dikenalkan, namun kebanyakan setiap rumah sudah menggunakan digital, seperti televisi, laptop, telepon pintar, dan ipad yang bisa anak lihat sendiri meski tidak kita kenalkan.
Manfaat Teknologi Digital
Adanya teknologi digital, aku sendiri merasakan manfaatnya dari mulai untuk urusan pribadi hingga urusan anak. Seperti membuat akta kelahiran, sekarang sudah tidak perlu lagi mengantri ke kantornya, cukup membuatnya melalui online.Anak yang lahir juga sekarang mendapatkan KIA (Kartu Identitas Anak) yang bentuknya seperti KTP. Lucu sekali warnanya pink.
1. Sumber Informasi
Adanya teknologi digital memudahkan kita mengakses berbagai macam informasi. Kita bisa tahu informasi apa saja di daerah lain bahkan di negara lain.Kita juga sebagai orang tua bisa melihat gaya parenting orang tua luar negeri dan sistem pendidikan mereka. Sebagai informasi kita dalam mendidik anak di era digital.
Namun, terlalu banyak mendapatkan informasi juga rasanya membuat kita kewalahan dengan segala macam informasi yang masuk. U tuk itu penting memfilter informasi yang masuk.
Mengurus berkas bisa dilakukan dari rumah. Aku bahkan pindah fasilitas kesehatan hanya tinggal memindahkannya melalui aplikasi kesehatan.
Namun, terlalu banyak mendapatkan informasi juga rasanya membuat kita kewalahan dengan segala macam informasi yang masuk. U tuk itu penting memfilter informasi yang masuk.
2. Membangun Kreativitas
Teknologi bisa membangun kreativitas kita. Dengan banyaknya konten kreatif bermunculan bisa jadi bahan pembelajaran juga buka ibu dalam mendidik anak.
Banyak akun parenting yang bisa kita pelajari dan aplikasikan dalam pengasuhan. Banyaknya support system, mendidik anak jadi lebih semangat karena banyak ibu-ibu lain yang mendukung.
3. Komunikasi
Tentu saja komunikasi yang paling berimpak dari adanya teknologi. Sudah banyak aplikasi yang bisa menghubungkan komunikasi kita satu sama lain.
Namun sayangnya, dengan adanya aplikasi pesan online ini memudahkan sekali untuk membatalkan janji. Kalau dulu, mau ketemuan saja sampai ditunggui dan ada rasa tidak enak kalau membatalkan janji.
4. Pembelajaran Jarak Jauh
Teknologi membuat kita bisa belajar dari mana saja. Saat covid, teknologi membantu para siswa belajar melalui jarak jauh.
Bukan hanya bagi siswa, tapi ibu pembelajar seperti aku berkata teknologi bisa belajar dari rumah sambil mengasuh anak.
5. Jejaring Sosial
Jejaring sosial yang semakin luas tidak hanya lingkup tetangga saja, berteman luas tanpa sekat geografis.
Dari teknologi ini aku bisa kenal dengan teman-teman blogger. Bukan hanya curhat, tapi diskusi tentang skill, dan pembelajaran lainnya. Paling suka kalau sudah diskusi sama teman blogger, yang selalu terbuka dengan hal yang baru.
6. Mendorong Pertumbuhan Usaha
Dari teknologi, membuka peluang usaha. Kita bis sembukan usaha tanpa harus menyewa toko atau berkeliling mencari pelanggan.
Dari rumah kita sudah bisa menjalankan usaha. Ibu jadi bisa berdaya dan berkarya meski dari rumah. Bersyukur banget adanya teknologi ini, aku pun bisa mencari penghasilan meski dari rumah.
7. Memperbaiki Pelayan Publik
Pelayanan pulik di Indonesia mulai berbenah dengan urusan administrasi yang melelahkan. Sekarang sudah banyak lembaga yang melakukan registrasi dan pengurusan administrasi melalui online. Hal ini memudahkan kita untuk tidak perlu mengunjungi kantornya, bisa hemat transportasi dan waktu.Mengurus berkas bisa dilakukan dari rumah. Aku bahkan pindah fasilitas kesehatan hanya tinggal memindahkannya melalui aplikasi kesehatan.
Batasan Media Digital pada Anak Usia 1-3 Tahun
Manfaatnya banyak sekali untuk keluarga. Nggak heran kalau anak juga akan melihat kita selalu menggunakan perangkat teknologi.Ada batasan penggunaan media digital sesuai usia. Kali ini aku akan membahas usia 1-3 tahun dulu, di artikel selanjutnya pembatasan digital usia 4-6 tahun..
1. Memiliki Batasan Waktu Tayang
Tetapkan batasan waktu tayang pada anak. Pas usia ini, orang tua yang mengontrol penuh aturan bagi anak.Biasanya anak usia 3 tahun sudah mulai bisa mencari alasan agar bisa menggunakan perangkat digital. Jangan sampai terpancing dengan tipu daya si kecil ya Bun, hihi.
2. Manfaatkan Media Digital untuk Menambah Kosa Kata
Jadikan program yang dilihat anak sebagai media pembelajaran. Saat anak menonton, tambahkan kasa kota baru pada anak.
Ucapkan dan ulangi terus kosa kata tersebut hingga ia terbiasa untuk mengucapkannya. Menambah kosa kata baru membuat bahasanya semakin lancar.
Bukan hanya kosa kata, tetapi angka dan lagu yang ia nyanyikan. Bisa mengajarkannya berhitung tidak harus urut, yang penting mengenalkannya saja dulu.
3. Memanfaatkan Program untuk Sikap Empati
Dari tayangan yang dilihat anak, kita bisa ajarkan anak untuk bersikap empati atau berbagi. Sampaikan pesan moral yang ditangkap pada program tersebut.
4. Belajar Mengenal Keragaman
Dalam tayangan tersebut mungkin ada latar belakang perbedaan dengan budaya kita. Seperi bahasa dan tempat tinggal. Jelaskan pada anak kalau kita tinggal di negara yang sangat luas dengan beraneka ragam macam suku, adat dan budaya.
Mengenal berbagai keragaman di Indonesia menambah wawasan anak. Meski di usia yang masih dini, setidaknya anak belajar kalau tidak semua orang sama.
5. Menghindari Program Kekerasan, Seksualitas, Menakutkan atau Tidak Senonoh
Pilihlah program yang mengedukasi anak. Hindari tontonan yang memberikan dampak negatif bagi anak.
6. Mendampingi dan Berinteraksi
Dampingi anak dan berinteraksi dengannya saat menonton. Diskusikan dengan anak apa yang ia lihat dan dengar.
Sembari menggunakan perangkat digital, kita bisa ajak anak belajar mengenal huruf dan angka dari apa yang ia lihat.
7. Menghindari Penggunaan Sebagai Peran Pengganti Orang Tua
Hindari memberikan perangkat digital sebagai pengganti orang tua. Anak diberikan gadget, orang tua memasak atau bekerja. Hal tersebut sering terjadi agar anak anteng karena tidak ada lagi yang mengasuh.
Kesimpulan
Banyaknya manfaat media digital harus kita manfaatkan dengan baik bagi diri sendiri maupun pola pengasuhan kita pada anak. Kita tidak bisa menghindari adanya digital. Tetapi, kita bisa melakukan pengawasan pada penggunaannya.
Penggunaan setiap media digital setiap anak berbeda tergantung usianya. Pada usia 1-3 tahun sebaiknya tidak terlalu sering menatap layar ponsel. Berikan kegiatan yang dapat menstimulasi gerak motoriknya daripada menatap layar ponsel.
Semangat membersamai anak yaa, adakah kesulitan saat menetapkan aturan penggunaan media digital pada anak? Yuk, sharing di kolom komentar!
betul sekali, Mbak. Kuncinya, orang tua yang harus mengontrol dan membatasi anak bersinggungan langsung dengan media digital, harus diterapkan aturan juga agar anak-anak disiplin, karena sebenarnya kehadiran media digital juga sangat membantu kita.
BalasHapusKalau anakku sih masih sebatas untuk class online aja dan insyaAllah akan terus begitu sampai dia SMP deh. wkwkw jangan sampe punya sosmed dluan wkwkw
BalasHapusPutri sulungku yang mulai banyak pakai HP termasuk kelas online. Jadinya saya dampingi terus, tetapi dia belum punya ponsel. Alhasil pakai punya saya untuk chat dengan temannya dan masuk ke grup mereka wkwkwk
BalasHapusInsyaallah sampai SMP atau SMA deh dia baru boleh punya hak milik ponsel, sekarang baru hak pinjam dulu.
emang pinter banget ya mba cari alasan anak 1-3 tahun itu dan mereka tahu aja titik lengah orangtuanya...udah gitu gercep lagi ambil kesempatan dalam kesempitan..pokoknya orangtua harus lebih kreatif dan tegas membatasi anak
BalasHapusSi kecilku jadi mahir bgt dlm penambahan kosakatanya. Beda dgn anak yg ga biasa dgn gadget dlm kesehariannya. Tapi ya gitu, anak skrg tuh nonton tontonan yg kadang ga sesuai dgn peruntukannya. Ya gmn nggak, anak2 kecil yang membuat konten pake bahasa org dewasa. Semua omongannya jadi ditiru anak2. Mknya ortu hrs ngawasin banget nih kalo anak lagi pegang gadget. Takut nonton yg ga sesuai peruntukannya. Dan kita bs ngasih tau sih kalo ada omongan yang ga patut utk ditiru dan diucapkan di usianya.
BalasHapusSangat mengkhawatirkan melihat anak usia 1-3 tahun sudah diperkenalkan pada media sosial. Pada usia ini, anak-anak lebih membutuhkan interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar untuk perkembangan otak dan sosial mereka. Penggunaan gadget yang berlebihan bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
BalasHapusAnak usia 1-3 tahun sekarang adalah anak-anak Gen Alpha yang tumbuh sepenuhnya di era digital dan memiliki akses ke teknologi sejak dini. Memang sih banyak pengaruh positif dan negatif dari media digital, jadi kita sebagai ortunya yang harus meluangkan waktu untuk mendampingi mereka.
BalasHapusdengar cerita dari temen aku yg anaknya udah SMP, penggunaan gadget ini ngeri-ngeri sedap sih kaa.. apalagi anak usia segitu biasanya udah punya privasi.. so sejak dini penggunaan gadget memang harus disertai batasan yg tegas.
BalasHapusSegala sesuatu jika disikapi, digunakan dengan tepat akan berdampak baik, khususnya dalam memberikan banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi buat anak. Namun tetap orang tua harus memberikan perhatian khusus
BalasHapusKalau aku biasanya buat kesepakatan ke anak, dan gimanapun harus terlaksana.. di sini challangenya. Dan satu hal lagi, setuju sih harus mendampingi anak ketika mengakses media digital
BalasHapusYang poin terakhir ini sering terjadi loh. Asalkan anak anteng, ortu membolehkan penggunaan gadget. Hal ini cukup miris ya, kadang si anak masih bayik banget lhooo...
BalasHapushuhu, PR aku ini menstimulus anakku dengan kegiatan sensori. dulu waktu anak pertama masih rajin memberi kegiatan untuk mengasah motorik kasar dan halusnya, tapi kok sekarang banyak aja alesannya :(
BalasHapus